Antusiasme Jamaah Masjid Agung Al-Barkah Bekasi Hadiri Kultum Ramadhan

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erdy Nasrul

Kamis 23 Mar 2023 18:45 WIB

Kegiatan kultum Ramadhan di Masjid Agung Al-Barkah Bekasi Foto: Ali Yusuf/Republika Kegiatan kultum Ramadhan di Masjid Agung Al-Barkah Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jamaah Masjid Agung Al-Barkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi terlihat antusias mendengar kuliah tujuh menit (kultum) yang diselenggarakan setiap bakda dzuhur. Selama bulan suci Ramadhan masjid milik Pemkot Bekasi ini menggelar program kultum setelah bakda dzuhur setiap Senin dan Kamis.

Program pertama kultum bakda dzuhur ini temannya "Meraih Rahmat dan Ampunan Allah Lewat Ibadah Ramadhan" yang disampaikan oleh Ustadz Wahyudin. Mengawali tausiyahnya Ustadz Wahyudin mengingatkan kembali tentang keutamaan Ramadhan sebagai bulan penuh rahmat dan ampunan.

Baca Juga

Maka dari itu dia mengajak agar kita sebagai umat Islam manfaatkan bulan Ramadhan dengan memperbanyak amal kebaikan. Sehingga pada bulan penuh ramat ini Allah SWT menurunkan rahmat dan kasihan sayang.

"Rahamat Allah itu sangat kita harapkan. Sekalipun ibadah kita rajin, puasa kita rajin, tahajud kita rajin, tanpa rahmat Allah 'Nauudzubillah' bisa jadi ibadah kita tidak diterima sehingga tidak jadi masuk surga. 'Nauudzubillahimindzalik'," kata Ustadz Wahyudin saat menyampaikan kultumnya, Kamis (23/3/2023).

Tentang rahmat Allah, ada sebuah hadis yang perlu menjadi perhatian kita sebagai orang yanf beriman. Nabi Muhammad SAW bersabda.

"Tidak ada amalan seorangpun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelematkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah” (HR. Muslim).

Ustadz Wahyudin menegaskan bahwa semua ibadah yang dikerjakan mulai dari shalat, puasa dan zakat memang tidak bisa menjamin kita masuk surga. Meski demikian kita sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya tetap harus melaksanakan semua ibadah itu.

"Hadirin jamaah shalat dzuhur yang dimuliakan Allah, kalau memang tidak menjadi jaminan masuk ke surga lalu untuk apa shalat, untuk apa puasa? Perlu diketahui bahwa shalat dan puasa ini hanya mengantarkan kita kepada rahmat-Nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.

Sebagai contoh bahwa ibadah kita tidak menjadi jaminan masuk surga, Ustadz Wahyudin menceritakan bahwa  ada seorang hamba yang beribadah telah beribadah selama ratusan tahun. Seorang hamba ahli ibadah ini diceritakan oleh malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

"Hamba itu protes dia masuk surga karena rahmat Allah, bukan karena ibadahnya. Akhirnya setelah ditimbang lebih besar dari rahmat Allah daripada ibadahnya," katanya.

Akhirnya karena pengakuan itu lah seorang hamba itu akan dimasukkan ke dalaman neraka. Namun karena seorang hamba itu segera mengaku bahwa Rahmat Allah SWT yang menjadikan dia masuk surga akhirnya dia tidak jadi masuk neraka.

"Hadirin jamaah rohimakumullah, jadi penting sekali mendapatkan ramat Allah," katanya.