Kamis 23 Mar 2023 01:27 WIB

Cegah Balap Liar Saat Ramadhan, Polisi Surabaya Siapkan Delapan Titik Pantau

Pelaksanaan pemantauan melibatkan petugas gabungan dari Polrestabes Surabaya.

Aparat keamanan mengamankan dua pelaku (tengah) balapan liar (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Aparat keamanan mengamankan dua pelaku (tengah) balapan liar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya menetapkan delapan titik pos pantau guna mengantisipasi munculnya balap liar saat bulan Ramadhan. Khususnya saat malam hari dan sahur.

"Delapan titik pos pantau kami siapkan untuk melaksanakan cipta kondisi, keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), tujuannya mengantisipasi balap liar itu tadi," kata Wakil Kepala Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Aristianto Budi Sutrisno.

Delapan titik pos pantau itu, yakni di Taman Bungkul di Jalan Darmo, Bundaran Waru depan Mall CITO, SP4 Calvados di Middle East Ring Road (MERR), Bambu Runcing Jalan Panglima Sudirman, Pakuwon Mall, SP3 depan Mall Ciputra World (CIWO) Jalan Mayjen Sungkono, Pos Pantau Lantas Jalan Arjuno, dan SP4 Dupak Demak.

Pelaksanaan pemantauan juga melibatkan petugas gabungan dari jajaran Polrestabes Surabaya selama 24 jam penuh. Dia menjamin tim gabungan bakal langsung mengambil tindakan tegas apabila menemukan adanya kegiatan balap liar di Surabaya.

Oleh karenanya, Aristianto meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan ketika berkendara dan memberikan laporan apabila mendapati adanya balap liar maupun tindak kejahatan lainnya.

"Selain menindak balap liar (petugas di pos pantau) juga mengantisipasi terjadinya pidana pidana lain seperti curanmor atau bentrok antara geng motor," ujarnya.

Sementara, masyarakat juga diimbau tak melaksanakan sahur on the road selama Ramadhan 2023, guna mengantisipasi kejadian tak diinginkan. "Kami mengharap dan mengimbau masyarakat melaksanakan sahur di rumah saja," kata dia.

Di sisi lain, guna kelancaran lalu lintas masyarakat disarankan tak melakukan pembagian takjil di pinggir jalan. Kegiatan itu bisa langsung di lakukan dengan menyasar masjid, panti asuhan, maupun pondok pesantren di Surabaya.

"Akan lebih bermanfaat berbagi di tempat-tempat ibadah, seperti masjid. Itu akan lebih elok dan bermanfaat daripada membagi takjil di jalan raya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement