Empat Tingkatan Panggilan Allah SWT Terhadap Manusia

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil

Senin 20 Mar 2023 16:08 WIB

 Empat Tingkatan Panggilan Allah SWT Terhadap Manusia. Foto:  Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabiel Al-Musawa menyampaikan tausiyah saat kegiatan Tarhib Ramadhan 1444 H di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Ahad (19/3/2023). Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah bersama DKM Masjid Cut Meutia menggelar Tarhib Ramadhan 1444 H yang diisi dengan kegiatan istighosah dan tausiyah. Kegiatan tersebut sebagai upaya mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Foto: Republika/Thoudy Badai Empat Tingkatan Panggilan Allah SWT Terhadap Manusia. Foto: Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habib Nabiel Al-Musawa menyampaikan tausiyah saat kegiatan Tarhib Ramadhan 1444 H di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Ahad (19/3/2023). Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah bersama DKM Masjid Cut Meutia menggelar Tarhib Ramadhan 1444 H yang diisi dengan kegiatan istighosah dan tausiyah. Kegiatan tersebut sebagai upaya mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabil Al-Musawwa, menjelaskan bahwa di dalam Alquran ada empat tingkat panggilan Allah SWT kepada umat manusia. Hal tersebut dijelaskannya saat Tarhib Ramadhan 1444 Hijriyah bersama dai-dai MUI di Masjid Cut Meutia Jakarta pada Ahad (19/3/2023).

Habib Nabil mengatakan, panggilan Allah SWT kepada manusia yang paling rendah, ketika Allah memanggil wahai orang yang tidak mau beriman kepada-Ku, tidak mau mengikuti syariat-Ku, tidak mau taat kepada-Ku dan tidak mau masuk surga-Ku.

Baca Juga

"Itu panggilan yang paling rendah," kata Habib Nabil di acara Tarhib Ramadhan 1444 Hijriyah di Masjid Cut Meutia Jakarta pada Ahad (19/3/2023).

Ia menerangkan, diatas panggilan yang paling rendah itu, Allah memanggil dengan sisi kemanusiaan. Panggilan ini untuk mereka yang kafir, mukmin, munafik, fasik dan segala macamnya. Itu disamakan oleh Allah dalam satu jenis panggilan. Inilah panggilan tingkat kedua.

Habib Nabil mengatakan bahwa orang-orang yang sholeh menilai sungguh-sungguh tingkatan atau level panggilan Allah SWT kepada mereka.

"Selanjutnya, panggilan level tiga Allah SWT memanggil dengan mengatakan wahai orang-orang yang diberikan kitab oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala, ini adalah panggilan memuliakan kepada orang yang mengerti Taurat dan Injil," ujar Habib Nabil.

Habib Nabil menjelaskan, di atas itu semua, yakni panggilan Allah SWT kepada manusia tingkat keempat, yakni wahai orang-orang yang dekat dengan Allah.

"Dikatakan, para sahabat (Nabi Muhammad SAW) kalau lagi ngobrol kemudian mendengar ada orang yang menyebutkan kalimat ya ayyuhalladzina amanu (wahai orang-orang yang beriman), kemudian para sahabat yang sedang ngobrol itu diam, sambil mendengarkan kira-kira apa yang disebutkan (ayat-ayat Allah itu) sudah dilakukan atau belum," jelas Habib Nabil.

Habib Nabil menerangkan, kalau yang disebutkan dalam ayat-ayat Allah SWT itu sudah dilakukan, mereka mengucapkan alhamdulillah kemudian ngobrol lagi. Kalau belum dikerjakan, mengucapkan istighfar kepada Allah SWT, lalu berusaha untuk melaksanakan perintah Allah SWT dalam ayat yang tadi disebutkan.

"Di atas itu masih ada panggilan level tertinggi tapi kita tidak bisa sampai ke level tersebut yaitu ketika Allah memanggil wahai Nabi dan wahai Rasul. Kita tidak bisa sampai itu tapi level empat ini kita bisa sampai dan ketika Allah memanggil kita dengan Ramadhan puasa itu Allah panggil kita dengan panggilan level empat, yang lain sudah tidak dipedulikan," kata Habib Nabil.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Surat Al-Baqarah Ayat 183)