Sabtu 18 Mar 2023 05:33 WIB

Kota Yogyakarta Siapkan Cadangan Beras Sebanyak 18 Ton

Cadangan beras yang saat ini dimiliki Pemkot Yogyakarta baru sekitar 46 ton.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Beras (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Beras (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan cadangan beras sebesar 18 ton di 2023 ini. Penambahan ini dilakukan untuk memenuhi target cadangan beras yang dilakukan secara bertahap.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, cadangan beras yang saat ini dimiliki Pemkot Yogyakarta baru sekitar 46 ton. "Beberapa bulan ke depan akan didistribusikan (tambahan) 18 ton," kata Suyana dalam keterangan resmi Pemkot Yogyakarta, Jumat (17/3/2023).

Sedangkan, berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 24 Tahun 2016, setidaknya cadangan beras yang harus dimiliki pemerintah daerah yakni 120 ton. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan rasio penduduk Kota Yogyakarta dengan DIY.

Untuk pengelolaan cadangan beras, katanya, diatur dalam Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2019 tentang Cadangan Beras Pemkot Yogyakarta.

"Jadi nanti kira-kira 46 ton tambah 18 ton cadangan beras kita. Kami juga mendorong BUMD kita, perlu dikuatkan untuk penyediaan pangan," ujar Suyana.

Kepala Bidang Pangan DPP Kota Yogyakarta, Muhammad Imam Nurwahid mengatakan, pengadaan cadangan beras ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam keadaan darurat. Selain itu, cadangan beras ini dapat digunakan saat terjadi bencana, kekurangan pangan ekstrem, dan untuk intervensi tambahan pangan dan gizi.

Meskipun demikian, Pemkot Yogyakarta juga mempertimbangkan kemampuan APBD untuk mencapai target 120 ton tersebut. Hal ini menjadikan pengadaan tambahan cadangan beras tidak sama tiap tahunnya.

"Tambahan 18 ton akan direalisasikan sekitar Mei (2023), itu kami menunggu masa panen. Kalau tidak masa panen, harga pengadaan akan tinggi," kata Imam.  

Cadangan beras yang dimiliki Pemkot Yogyakarta juga belum digunakan hingga saat ini, mengingat tidak ada hal mendesak untuk pemanfaatan cadangan beras tersebut. Bahkan, saat harga beras di pasaran cenderung naik beberapa waktu lalu pun, katanya, juga dinilai belum mendesak untuk menggunakan cadangan beras.

"Sementara ini memang belum dibutuhkan untuk keluar (digunakan)," ujar Imam.

Imam menuturkan, kurva rata-rata harga beras tiga bulan terakhir dibandingkan harga terkini masih terlihat naik. Namun, Imam menegaskan bahwa secara faktual berdasarkan data tim Satgas Pangan Kodim dan Polresta Yogyakarta justru menyebut harga beras di pasar sudah mulai turun.

"Ini sebenarnya suatu fenomena yang biasa, karena menunggu panen yang diperkirakan akhir Maret sampai April sudah mulai panen, dan  pasti akan turun. Kewajiban utama kami menjaga stok yang dibutuhkan cukup," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement