Sabtu 18 Mar 2023 06:25 WIB

Pengamat: AHY Lebih Pas Cawapres untuk Anies Dibanding Aher atau Sandi

AHY nilai bisa mendulang suara cukup besar di Provinisi Jawa Timur.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan .
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan .

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pakar politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut Asrinaldi, AHY yang merupakan sosok muda dinilai mampu meraup suara pemilih baru dan kalangan milenial. AHY juga dianggap mampu mendulang suara yang cukup besar di Provinsi Jawa Timur.

"Kalau untuk memberi tambahan suara, Koalisi Perubahan harus pilih AHY sebagai cawapres. Selain karena sosok milenial dan intelektual muda, AHY dan Demokrat memberi sumbangan suara yang kuat dari Jawa Timur," kata Asrinaldi, kepada Republika di Kampus Universitas Andalas, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga

Asrinaldi menyebut saat ini belum ada kepastian siapa sosok cawapres pendamping Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan.

Tapi banyak pemberitaan di media bahwa yang berebut posisi cawapres pendamping Anies adalah Partai Demokrat yang ingin AHY dan PKS menawarkan dua nama yakni Ahmad Heryawan dan Sandiaga Uno.

Asrinaldi menilai dua nama yang dikedepankan PKS tidak akan memberikan tambahan suara yang signifikan. Ini karena pemilih Aher dan pemilih Sandi selama ini juga adalah pemilih PKS.

Sehingga bila satu dari dua nama yang ditawarkan PKS ini menjadi cawapres pendukung Anies, tambahan suara tidak akan signifikan. "PKS tidak usah paksakan calonnya. Cawapres harus orang yang mampu memberikan tambahan suara," ujar Asrinaldi.

Sementara Partai Nasdem menurut Asrinaldi lebih santai dalam penentuan cawapres untuk Anies. Karena partai besutan Surya Paloh itu merasa sudah memiliki Anies lantaran menjadi partai paling pertama mendeklarasikan pencapresan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement