Jumat 17 Mar 2023 02:30 WIB

Banyak Startup Tumbang, JK: Mereka tak Lagi Bakar Uang

Menurut JK, ekonomi akan tumbuh dari nilai tambah, efisiensi, dan inovasi.

Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla (JK) menyebut fenomena banyaknya startup yang akhirnya gulung tikar karena tren saat ini banyak pengusaha kembali ke industri nyata.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla (JK) menyebut fenomena banyaknya startup yang akhirnya gulung tikar karena tren saat ini banyak pengusaha kembali ke industri nyata.

REPUBLIKA.CO.ID,GOWA -- Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12, HM Jusuf Kalla (JK) menyebut fenomena banyaknya startup yang akhirnya gulung tikar karena tren saat ini banyak pengusaha kembali ke industri nyata.

JK saat bersilaturahmi dengan pimpinan dan dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, di Kampus Teknik Unhas di Kabupaten Gowa, SulawesiSelatan (Sulsel), Kamis (17/3/2023), menyatakan, banyak start up tumbang karena banyak pengusaha kembali ke industri riil yang memberikan nilai tambah.

Baca Juga

JK mengatakan banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi saat ini karyawannya diberhentikan (memutusan hubungan kerja/melakukan PHK), apalagi saat pandemi Covid-19 melanda.

"Seperti yang kita ketahui sekarang perusahaan-perusahaan teknologi, karyawannya di-PHK, karena pengusaha kembali ke industri riil seperti pertanian yang maju dengan teknologi yang mempunyai nilai tambah. Bukan lagi bisnis yang orang bilang bakar uang," kata JK.

Menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini, kebutuhan manusia akan teknologi informasi adalah untuk menunjang kerja industri nyata, tidak untuk menunjang teknologi lagi. Meskipun ia sendiri mengakui teknologi informasi tetap diperlukan dalam menunjang pekerjaan.

"Bahwa tetap diperlukan teknologi informasi atau komputerisasi yang baik, tapi tujuannya untuk memberi nilai tambah bukan lagi IT untuk IT atau artificial intelligence," lanjut JK.

Ia meyakini teknologi artificial intelligence (AI) tidak akan bisa menggantikan manusia seperti yang didengungkan oleh banyak pihak. "AI tidak seperti kata orang bahwa mesin akan menggantikan manusia. Manusia tidak akan tergantikan dan ekonomi akan tumbuh dari nilai tambah dari efisiensi dan inovasi," ujar JK lagi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement