Rabu 15 Mar 2023 22:27 WIB

Bacaan Dzikir Penghapus Dosa Sebelum Tidur

Dzikir memuat pujian kepada Allah SWT dan permohonan ampunan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Bacaan Dzikir Penghapus Dosa Sebelum Tidur
Foto: republika
Bacaan Dzikir Penghapus Dosa Sebelum Tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada bacaan dzikir yang diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk diucapkan sebelum tidur. Siapa yang membaca dzikir tersebut, maka dosa-dosanya akan mendapat ampunan. Ini sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Dzikir Penghapus Dosa Sebelum Tidur

Dalam riwayat Abu Said al-Khudri, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang hendak menuju tempat tidurnya, lalu mengucapkan:

Baca Juga

 اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِى لَا اِلهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ

astaghfirullah, alladzi laa ilaaha illahuwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaiih

 

sebanyak tiga kali, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya meski sebanyak buih di lautan, sebanyak bintang, sebanyak pasir yang terhampar, dan sebanyak hitungan waktu yang ada di dunia." (HR Tirmidzi)

Adapun arti dzikir tersebut, yaitu "Aku memohon ampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Yang Maha Berdiri sendiri aku bertaubat kepada-Nya."

Dilansir di Elbalad, Imam Shafi Al-Rahman Al-Mubarakfuri dalam penjelasannya terhadap hadits tersebut menyampaikan dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits tersebut, memuat pujian kepada Allah SWT dan permohonan kepada-Nya supaya segala dosa diampuni.

Al-Mubarakfuri melanjutkan pemaparannya bahwa hadits tersebut mengandung keutamaan yang agung dan mulia untuk memohon ampunan dengan mengucapkan dzikir sebagaimana yang tertuang dalam hadits itu sebanyak tiga kali.

Dzikir pun perlu diucapkan, sekalipun yang mengucapkan adalah seseorang yang bergelimang penuh dosa. Walaupun dosa-dosa yang telah dilakukannya tergolong berat dan tidak terhingga jumlahnya. Mengapa demikian? Karena rahmat Allah SWT sangatlah luas.

Meminta ampunan kepada Allah SWT disyariatkan bagi setiap Muslim. Tidak ada ketentuan waktu dalam mengerjakan suatu ibadah, kecuali ketika turun perintah untuk melakukannya, seperti saat fajar, setelah sholat, pagi dan sore hari.

Penting untuk diketahui, dalam memohon ampunan Allah SWT itu wajib menghadirkan hati. Sebab sebagaimana hadits riwayat At-Tirmidzi, Nabi SAW bersabda, "Allah SWT tidak menanggapi permohonan doa dari hati yang lalai (tidak serius)."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement