Rabu 15 Mar 2023 19:32 WIB

Penjelasan Kata 'Maneh' dari Guru Sabil yang Dipecat Seusai Komentari IG Ridwan Kamil

Sabil dipecat dari SMK Telkom Sekar Kemuning setelah komentari IG Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Seorang guru di Kota Cirebon belakangan dipecat seusai komentarnya di Instagram Ridwan Kamil. (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Seorang guru di Kota Cirebon belakangan dipecat seusai komentarnya di Instagram Ridwan Kamil. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muhammad Sabil Fadhilah, guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat, diberhentikan oleh pihak yayasan yang menaunginya. Ia dipecat karena dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial Instagram (IG) Gubernur Ridwan Kamil.

"Saya memang sudah dipecat, tapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Sabil di Cirebon, Rabu (15/2/3/2023).

Baca Juga

Sabil mengatakan, ia berkomentar di unggahan IG gubernur Jabar saat berinteraksi dengan anak-anak SMP yang berada di Tasikmalaya. Komentar tersebut dituliskan dirinya menggunakan bahasa Sunda. "Dalam Zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???" (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi).

Sabil mengakui penggunaan kata 'maneh' memang kurang sopan, karena ia berpendapat bahwa Ridwan Kamil merupakan orang yang ramah. Apalagi, setiap tampil di televisi ataupun medsos sering menganggap kalau perkataan warganet itu biasa saja.

"Saya tahu saya salah menggunakan kata maneh, karena di dalam bahasa Sunda ada tingkatannya dan kata maneh menempati urutan kedua. Karena yang saya tahu Ridwan Kamil mudah akrab, apalagi ketika tampil di televisi," katanya.

Ia mengatakan, alasan mengomentari unggahan Gubernur Ridwan Kamil karena saat berinteraksi yang bersangkutan menggunakan jas kuning, dan ia mempertanyakan mengapa menggunakan jas tersebut, mengingat sedang berinteraksi dengan siswa-siswi. Karena sepengetahuan Sabil, Ridwan Kamil baru saja masuk ke partai yang memiliki warna kuning, sehingga ia mencoba mempertanyakannya.

"Ketika berhadapan dengan dunia pendidikan sepemahaman saya tidak ada politik praktis di lingkungan sekolah. Dan Ridwan Kamil saat itu mengenakan jas kuning," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam unggahannya di media sosial mengklarifikasi terkait permasalahan guru yang diberhentikan. Ia mengaku kaget ketika mengetahuinya.

"Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget," tulis Gubernur Ridwan Kamil di akun pribadinya.

Menurut Ridwan Kamil, sudah ribuan kritikan untuk dirinya dan ia menanggapi dengan santai dan biasa saja, bahkan sering pula dibalas dengan candaan. Namun, dia melanjutkan, karena yang berkomentar kasar seorang guru, dikhawatirkan ditiru dan dilihat anak didiknya, sehingga pihak sekolah memberikan tindakan tegas.

"Mungkin karena yang melakukan posting kasar adalah seorang guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik institusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan," tulisnya.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

 

sumber : Antara, Arie Lukihardianti
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement