Rabu 15 Mar 2023 17:59 WIB

Jelang Ramadhan, Stok Darah di Kota Yogyakarta Digenjot

Pendonor darah biasanya lebih sedikit saat bulan puasa.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Donor darah (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Donor darah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta menggenjot stok darah menjelang Ramadhan 2023. Hal ini dikarenakan stok darah dapat berkurang mengingat pendonor yang biasanya lebih sedikit saat bulan puasa.

Untuk itu, kegiatan donor darah pun digelar sebelum Ramadhan ini, seperti yang dilakukan di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (15/3/2023). Pelaksana Tugas (Plt) Kepengurusan PMI Kota Yogyakarta, Arif Noor Hartanto mengatakan, kegiatan donor darah ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan stok darah.

"Harapan kami donor darah menjadi pola dan bagian dari gaya hidup masyarakat. Per 60 hari bisa mendonorkan darah secara rutin, sehingga ketersediaan kantong darah dapat terjaga," kata Arif.

Ia pun berharap agar semakin banyak masyarakat yang mendonorkan darahnya untuk menjaga ketersediaan darah. Hal ini juga melihat banyaknya permintaan kantong darah yang masuk ke PMI Kota Yogyakarta.

"Kami harap semakin banyak masyarakat yang memiliki kesediaan untuk mendonorkan darahnya secara periodik untuk saling membantu masyarakat yang membutuhkan," ujar Arif.

Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Okto Heru Santosa mengatakan, kebutuhan kantong darah dari Kota Yogyakarta tidak hanya datang dari warga Kota Yogyakarta. Namun, kantong darah juga sering dikirimkan ke kabupaten lain di DIY, bahkan luar provinsi.

Menurutnya, Kota Yogyakarta memiliki potensi surplus terhadap stok kantong darah. Hal ini juga dikarenakan banyak warga dari luar Kota Yogyakarta melakukan donor darah di Kota Yogyakarta pada di hari dan jam kerja.

Meski begitu, harus ada langkah antisipatif guna memastikan ketersediaan darah mencukupi kebutuhan masyarakat. "Karakter di Kota Yogya bagusnya itu, banyak pendonor. Cakupan jumlah kantong darah dari beragam golongan itu bisa tercakup, sempat turun saat pandemi Covid-19, sekarang sejak PPKM dicabut kita coba untuk dorong lagi," kata Okto.

Okto menyebut, kegiatan donor darah pada momen tertentu menjadi kesempatan untuk mengumpulkan calon pendonor, terutama untuk skrining potensi golongan darah yang susah ditemukan. Sebab, katanya, tidak semua orang yang datang untuk mendonorkan darahnya lolos skrining.

“Kami dari dinkes dalam satu tahun ada tiga acara donor darah, tapi secara keseluruhan di lingkup Pemkot Yogyakarta lebih dari itu, kerja sama dengan PMI Kota Yogyakarta. Tujuannya untuk memperbanyak calon relawan dan sebagai langkah antisipatif kekurangan stok darah," ujar Okto.

Selain itu, kegiatan donor darah juga merupakan upaya untuk mempersiapkan diri jika ada kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan tranfusi darah. Seperti operasi besar atau persalinan, dapat ditangani dengan cepat jika stok darah mencukupi.

"Kebanyakan yang terjadi, kebutuhan (kantong darah) itu untuk persiapan operasi besar, kemudian pada proses kehamilan atau persalinan karena terjadinya pendarahan. Kemudian di Bulan Ramadhan kami juga siapkan (stok), biasanya jumlah pendonor menurun (saat Ramadhan)," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement