Selasa 14 Mar 2023 20:24 WIB

Rektor UMJ: Kegiatan Keagamaan Kampus untuk Penguatan Moderasi

Kegiatan keagamaan di kampus kerap dilakukan di UMJ.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Rektor UMJ: Kegiatan Keagamaan Kampus untuk Penguatan Moderasi. Foto:  Masjid (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Rektor UMJ: Kegiatan Keagamaan Kampus untuk Penguatan Moderasi. Foto: Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Mamun Murod mengatakan, kegiatan keagamaan di Kampus kerap dilakukan, baik itu di bawah Universitas maupun oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Hal ini dilakukan sebagai penguatan moderasi beragama.

"Jadi kita itu sangat serius untuk mengadakan kegiatan keagamaan dan bahkan di luar itu semua sering ada pengajian umum," kata Mamun pada Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

"Kegiatan itu penguatan moderasi beragama jadi kita bukan penganut deradikalisasi, karena bagi saya deradikalisasi bagian dari ekstrim satunya, lawan dari radikalisasi," lanjut Mamun.

Mamun mengungkapkan, kegiatan keagamaan di UMJ bukan hanya dilakukan oleh mahasiswa oleh IMM. Akan tetapi ada kegiatan yang secara khusus dari universitas untuk pengembangan nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan di mahasiswa melalui Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPAIK).

"Itu yang membawahi kegiatan-kegiatan keagamaan di Universitas Muhammadiyah Jakarta, di bawah LPPAIK ada UPPAIK Tingkat Fakultas, LPPAIK juga punya tangan panjang itu tim mentoring Aika atau al islam dan Kemuhammadiyahan kegiatan menggawangi kegiatan mentoring Aika setiap Jumat pagi yang wajib diikuti mahasiswa semester satu dan semester dua," ucap Mamun.

Dia melanjutkan, di masing-masing fakultas, baik karyawan dan dosen juga ada kegiatan keagamaan berupa belajar mengaji bersama. Itu semua wajib diikuti, kemudian ada acara-acara yang sifatnya pendalaman, Baitul Arqom, yang menjadi khas Muhammadiyah. Itu wajib diikuti tenaga pendidik atau karyawan dengan para dosen. Pelaksanaanya setiap tahun ada giliran antara pejabat di tingkat struktural fakultas, kemudian pejabat struktural di tingkat program studi sampai dosen-dosen, dan karyawan.

Mamun mengatakan, ada kegiatan Hari Bermuhammadiyah, pelaksanaannya dua bulan sekali. Panitanya berasal dari masing-masing fakultas, hal itu sudah dilaksanakan selama empat kali, yang paling terkahir oleh fakultas ekonomi dan bisnis, dihadiri oleh wakil ketua DPR, ada Dirjen Haji sebagai pembicara.

"Kita ambil posisi lebih memilih moderasi beragama, dan Muhammdiyah tentu tidak usah diragukan kemoderatan Muhammadiyah. Tergambar dari pendirian amal usaha Muhammadiyah, sekolah perguruan tinggi, yang berada di daerah-daerah umat islam minoritas itu juga hadir. Itu bukti nyata tanpa harus gembar-gembor NKRI harga mati, Pancasila ideologi final dan sebagainya itu tidak penting, tapi bagaimana menghadirkan moderasi beragama jauh lebih penting," papar Mamun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement