Selasa 14 Mar 2023 19:54 WIB

Tiba dari Arab Saudi, Menag Sebut Bahas Empat Hal Penting Ini

Menag minta Arab Saudi membuka fast track selain di Jakarta.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji mulai berdatangan di Jamarat setelah sebelumnya bermalam dan singgah di Muzdalifah dan Mina usai melaksanakan wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi. Tiba dari Arab Saudi, Menag Sebut Bahas Empat Hal Penting Ini
Foto: Umit Bektas/Reuters
Jamaah haji mulai berdatangan di Jamarat setelah sebelumnya bermalam dan singgah di Muzdalifah dan Mina usai melaksanakan wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi. Tiba dari Arab Saudi, Menag Sebut Bahas Empat Hal Penting Ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah tiba di Indonesia setelah melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi. Dari tinjauan persiapan layanan dan bertemu dengan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah, ada sejumlah hal penting yang dibahas.

“Alhamdulillah sejauh ini masih on the track. Kita sampaikan permohonan juga ke Menteri Haji Saudi untuk membuka fast track selain di Jakarta,” kata Yaqut dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (14/3/2023).

Baca Juga

Saat ini, Yaqut menyebut kebijakan Arab Saudi di setiap satu negara hanya ada satu layanan jalur cepat (fast track). Namun, Kementerian Agama disebut akan mencoba mencari jalan lain, setidak-tidaknya selain di Jakarta layanan ini juga bisa ditambahkan di Solo.

Ia juga membahas penambahan kuota jamaah haji untuk Indonesia. Hal itu masih dibahas oleh Menteri Urusan Haji dan Umroh. Ia menyebut bila ada kuota yang tidak terpakai, maka akan diprioritaskan untuk jamaah haji Indonesia.

Pembahasan lainnya terkait penambahan kuota petugas. Yaqut menegaskan Kerajaan Arab Saudi telah menyetujui usul Indonesia untuk menambah kuota petugas.

"Ini kita ajukan untuk kepentingan melayani jamaah lanjut usia. Sudah kita sampaikan haji kali ini adalah haji ramah lansia, sehingga perlu ada petugas khusus,” ucap dia.

Menag menyebut nanti akan ada tahapan seleksi dan pelatihan khusus bagi para petugas dalam penanganan jamaah lanjut usia (lansia). Adapun mekanisme dan regulasinya akan diatur Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU).

Tidak hanya itu, hal siginifikan lain yang dibahas di Saudi terkait penambahan layanan sanitasi atau toilet. Selama ini, layanan toilet disebut sangat terbatas, sehingga jamaah harus sering mengantre.

“Alhamdulillah sudah ada penambahan toilet baru yang dibangun. Ini sangat membantu memotong lamanya antrean, terutama untuk jamaah perempuan dan lansia,” katanya.

Ikut mendampingi dalam kunjungan kerja ini adalah Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim, Dirjen PHU Hilman Latief, serta Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Ishfah Abidal Aziz. Ikut juga, Jubir Kemenag Anna Hasbie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement