Ahad 12 Mar 2023 13:48 WIB

Kantongi Sertifikat ASI, Inalum Buktikan Bisnisnya Bertanggung Jawab

Inalum siap jadi pemain global industri aluminium dan tetap melestarikan lingkungan.

Pabrik Ingot Alumunium milik Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara. PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum meraih Sertifikat Standar Kinerja Ia Aluminium Stewardship Initiative (ASI) dengan scope pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara.
Foto: Citra Listya Rini/Republika
Pabrik Ingot Alumunium milik Inalum di Kuala Tanjung, Sumatra Utara. PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum meraih Sertifikat Standar Kinerja Ia Aluminium Stewardship Initiative (ASI) dengan scope pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum meraih Sertifikat Standar Kinerja Ia Aluminium Stewardship Initiative (ASI) dengan scope pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara.

Senior Executive Vice President Operasi dan Produksi Inalum Rainaldy Harahap, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Ahad (12/3/2023), mengatakan, sertifikasi tersebut merupakan tonggak penting bagi perkembangan bisnis Inalum di masa depan. Inalum berkomitmen untuk menerapkan praktik industri aluminium yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Baca Juga

"Inalum juga siap menjadi pemain global dalam industri aluminium dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan kontribusi positif kepada seluruh karyawan dan pemangku kepentingan," kata Rainaldy.

Sertifikasi ASI dikembangkan melalui proses konsultasi berbagai pihak terkait yang ekstensif dan merupakan satu-satunya inisiatif standar keberlanjutan sukarela yang komprehensif untuk rantai nilai aluminium. Ini adalah sertifikasi pertama yang dikeluarkan untuk Performance Standard atau ASI V3 (2022) yang diperbarui dan diluncurkan pada Mei 2022 setelah melalui proses revisi selama beberapa tahun.

Ini mendefinisikan 11 prinsip dan 62 kriteria di bawah tiga pilar keberlanjutan lingkungan, sosial, dan tata kelola dengan tujuan untuk mengatasi masalah keberlanjutan yang mendesak dalam rantai nilai aluminium. Seperti keanekaragaman hayati, hak masyarakat adat, sirkularitas, dan emisi gas rumah kaca yang keseluruhannya telah dipenuhi oleh Inalum melalui proses audit secara independent oleh sebagai pihak ketiga.

Sertifikasi ASI merupakan bahwa Inalum adalah produsen yang ramah lingkungan. Jadi selain menjaga reputasi perusahaan dan upaya para pendahulu untuk mendaftarkan brand Inalaum di LME, Inalum juga bisa mendapatkan manfaat keuangan apabila ekspor ke negara yang peduli dengan low-carbon product.

Senior Vice President Deputi Sekretaris Perusahaan Inalum, Mahyaruddin AR, mengatakan, produk Inalum terdiri dari Aluminium Ingot, Aluminium Billet dan Aluminium Alloy berkapasitas produksi sebesar 250 ribu ton per tahun.

"Suatu kehormatan untuk menerima keanggotaan ASI dan bekerja untuk mencapai sertifikasi ASI, karena ini berarti kami selangkah lebih dekat untuk mewujudkan visi kami menjadi perusahaan yang terkenal secara global, terintegrasi, dan ramah lingkungan," kata Mahyaruddin.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement