Sabtu 11 Mar 2023 10:25 WIB

Silicon Valley Bank, Kegagalan Terbesar Sejak Krisis Keuangan

Regulator California menutup bisnis Silicon Valey Bank pada Jumat.

Kantor Silicon Valley Bank New York kosong di New York, New York, AS, 10 Maret 2023. Federal Deposit Insurance Corporation mengambil kendali atas aset bank, menjadikannya bank terbesar yang melakukannya sejak krisis keuangan tahun 2008.
Foto: EPA-EFE/SARA YENESEL
Kantor Silicon Valley Bank New York kosong di New York, New York, AS, 10 Maret 2023. Federal Deposit Insurance Corporation mengambil kendali atas aset bank, menjadikannya bank terbesar yang melakukannya sejak krisis keuangan tahun 2008.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pemberi pinjaman yang berfokus pada startup, SVB Financial Group, menjadi kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan. Bank tersebut mengalami kolaps dan kehilangan modal, mengguncang pasar global dan membuat miliaran dolar milik perusahaan dan investor terlantar.

Regulator perbankan California menutup bank yang melakukan bisnis sebagai Silicon Valley Bank, pada Jumat (10/3/2023). California menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) sebagai penerima untuk disposisi asetnya nanti.

Baca Juga

Kantor utama dan semua cabang Silicon Valley Bank akan dibuka kembali pada 13 Maret. Semua deposan yang diasuransikan akan memiliki akses penuh ke simpanan yang diasuransikan paling lambat Senin pagi, kata FDIC.

Tetapi, 89 persen dari simpanan bank senilai 175 miliar dolar AS tidak diasuransikan pada akhir tahun 2022. FDIC mengungkapkan, nasib mereka masih harus ditentukan.

Perusahaan seperti pembuat video game Roblox Corp dan pembuat perangkat streaming Roku Inc mengatakan mereka memiliki simpanan ratusan juta di bank tersebut. Roku mengatakan simpanannya dengan SVB sebagian besar tidak diasuransikan, membuat sahamnya turun 10 persen dalam perdagangan yang diperpanjang.

 

sumber : Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement