Sejarah Sholat Tarawih Berjamaah

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah

Rabu 22 Mar 2023 10:15 WIB

Umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih di Masjid Raya Nurul Islam, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (2/4/2022). Sejarah Sholat Tarawih Berjamaah Foto: ANTARA/Makna Zaezar Umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih di Masjid Raya Nurul Islam, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (2/4/2022). Sejarah Sholat Tarawih Berjamaah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap datangnya bulan suci Ramadhan, umat Islam biasanya akan melaksanakan sholat  Tarawih berjamaah di masjid. Karena, sholat Tarawih dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui hadits berikut,

"Dari Abu Hurairah, dia berkata, 'Rasulullah menganjurkan supaya sholat di bulan Ramadhan, tetapi tidak memerintahkannya dengan jelas (azimah), beliau bersabda, 'Barangsiapa yang berdiri sholat di malam Ramadan dengan iman dan perhitungan (alasan), akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR Jamaah).

Baca Juga

Namun, Istilah Tarawih tidak dikenal di masa Nabi Muhammad SAW, begitu juga pada masa Abu Bakar Ra. Pada masa itu, Nabi hanya menyebutnya sebagai Qiyam Ramadhan yang dimaksudkan untuk menghidupkan malam Ramadhan.

Setidaknya ada 15 hadits yang menyebutkan tentang sholat malam (Qiyam). Pada tahun terakhir kehidupanya, Nabi Muhammad SAW pernah keluar pada suatu malam dan sholat. Pada malam Ramadhan itu, beberapa orang berdoa dan sholat bersamanya.

Pada malam kedua, berita itu kemudian menyebar dan lebih banyak orang bergabung dalam sholat malam itu. Bahkan, pada malam ketiga Ramadhan lebih banyak lagi orang yang hadir. Hingga pada malam keempat, masjid penuh sesak dan orang-orang menunggu kedatangan Nabi.

Pada malam itu, Nabi pun hanya berdoa sendiri di rumah. Setelah Subuh, beliau pun bersabda, “Tidak ada yang menghalangi saya untuk keluar kepada Anda kecuali kenyataan saya khawatir itu akan menjadi wajib bagi Anda.” (HR Muslim).