REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan kereta api milik BUMN Korea Selatan (Korsel), Korea Railroad Corp (Korail) menskors pegawai yang ketahuan mengakses data pribadi RM BTS secara ilegal. Pegawai tersebut telah menyalahgunakan data RM yang sering menggunakan kereta antar kota di Korea itu.
Korail mengatakan, bahwa pegawai tersebut memeriksa informasi detail pribadi RM, termasuk informasi tiket, alamat dan nomor ponsel leader BTS itu dari sistem perusahaan. Adapun ia mengaksesnya sebanyak 18 kali dalam tiga tahun mulai dari 2019.
Pegawai tersebut memang bertugas atas pengembangan IT dan memiliki wewenang untuk mengakses data pribadi pelanggan. Namun tindakannya mengakses secara sengaja data dari idol bernama asli Kim Nam-joon untuk keperluan pribadi tidak dapat dibenarkan.
Korail kemudian melakukan pemeriksaan internal setelah menerima laporan bahwa pegawai itu mengaku kepada rekannya bahwa dirinya dapat melihat RM secara langsung setelah memeriksa informasi perjalanannya. Rekannya itu kemudian mengadu kepada atasan.
"Staf mengatakan dia telah melihat informasi pribadi RM karena rasa ingin tahu murni sebagai seorang penggemar," kata seorang pejabat Korail seperti dikutip laman Korea Times, Jumat (3/3/2023). "Belum dikonfirmasi apakah detail pribadi RM bocor ke orang lain," imbuhnya.
Korail mencopot karyawan tersebut dari posisinya dan mengambil langkah-langkah ke arah tindakan disipliner. Perusahaan juga bekerja untuk meningkatkan sistemnya untuk mewajibkan karyawannya memberikan alasan khusus ketika mereka mencari informasi pribadi dari setiap pelanggannya.
Sementara itu, RM mengunggah tangkapan layar salah satu artikel berita di Instagram-nya disertai dengan emoji mata tersenyum dengan dua titik koma yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan rasa malu di Korea.
RM yang dikenal sebagai pecinta seni sering membagikan foto dirinya bepergian dengan kereta api untuk mengunjungi museum atau galeri di seluruh tanah air Korsel. Big Hit Musik sebagai agensi BTS mengatakan, akan menindak kasus ini setelah mengumpulkan informasi dan bukti secara mendetail.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
