Rabu 08 Mar 2023 15:46 WIB

Kasus Kematian Ibu Hamil, DPR Minta RSUD Ciereng Tanggung Jawab

Tindakan yang diduga dilakukan RSUD Ciereng bentuk kelalaian fatal. 

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
 Anggota Komis IX DPR RI/F-PAN Saleh Partaonan Daulay
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Anggota Komis IX DPR RI/F-PAN Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengecam, tindakan RSUD Ciereng Subang, Jawa Barat yang disebut menolak menangani Ibu Kurnaesih. Akibatnya, Ibu Kurnaesih dan anaknya tidak bisa ditolong dan meninggal dunia.

Saleh mengatakan, tindakan yang diduga dilakukan RSUD Ciereng bentuk kelalaian fatal. Ia minta pihak-pihak terkait tanggung jawab dan dituntut sesuai aturan. Ia meyakini, jika RSUD Ciereng menangani Kurnaesih dan bayinya akan tertolong.

"Andai RSUD Ciereng menangani, saya yakin Kurnaesih dan bayinya akan tertolong. Mereka tidak perlu keluar dari IGD dan pergi mencari alternatif RS lainnya," kata Saleh, Rabu (8/3).

Saleh sendiri mendapat kabar Kurnaesih datang ke RSUD Ciereng dan sudah masuk ke IGD. Artinya, ia mengingatkan, Kurnaesih memang sedang tidak baik-baik saja, sehingga perlu penanganan serius karena situasi darurat dan mengkhawatirkan.

Dia menyayangkan, jika RSUD Ciereng tidak terlebih dulu melakukan penanganan cuma diduga terkait surat rujukan yang dipersoalkan. Dia menyebut, surat rujukan itu semestinya bisa diurus ketika situasi pasien sudah tertangani dengan benar.

"Suami atau pihak keluarga pasien pasti mau mengurus surat rujukan tersebut," ujar Saleh.

Saleh menekankan, jika disuruh memilih yang lebih penting antara surat rujukan atau keselamatan ibu dan bayi, tentu jawabannya keselamatan ibu dan bayinya. Karenanya, ia mempertanyakan apa yang terjadi jika surat rujukan tidak ada.

Maka itu, dia turut meminta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan pemeriksaan serius terkait kasus kematian ibu hamil dan anak tersebut. Menurut Saleh, siapapun yang bersalah dalam kasus itu harus diberikan sanksi tegas.

Sehingga, lanjut Saleh, tidak ada pula kesan pembiaran. Ia berharap, kasus ini tidak hilang begitu saja tanpa ada pemeriksaan yang dilakukan agar ke depannya kejadian-kejadian serupa tidak terjadi lagi dan menimpa masyarakat Indonesia.

"Mereka yang bekerja di bidang kesehatan harus memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Itulah prinsip dasar dalam pelayanan kesehatan," kata Saleh. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement