Ahad 05 Mar 2023 18:06 WIB

Menko PMK Sambangi Posko Korban Kebakaran Plumpang

Menko PMK Muhadjir Effendy datangi posko penyembuhan trauma korban kebakaran Plumpang

Suasana warga memadati lokasi terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Menko PMK Muhadjir Effendy datangi posko penyembuhan trauma korban kebakaran Plumpang
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana warga memadati lokasi terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Menko PMK Muhadjir Effendy datangi posko penyembuhan trauma korban kebakaran Plumpang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyambangi posko penyembuhan trauma (trauma healing) bagi korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan. Menko Muhadjir memastikan warga korban kebakaran dalam kondisi sehat, baik fisik dan mental.

"Senang enggak di sini? Jangan lama-lama tapi di sini ya. Tempat tinggalnya belum aman, tapi sementara di sini dulu," sapa Muhadjir kepada para korban yang sedang mengungsi di RPTRA Rasela, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Ahad (5/3/2023).

Baca Juga

Muhadjir juga menanyakan adakah di antara pengungsi yang anggota keluarganya meninggal dunia.

Ia pun meminta agar warga dapat melaporkan langsung ke pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun petugas setempat agar dapat diberikan santunan. "Korban meninggal nanti kita upayakan ada santunan dari pemerintah," katanya.

Menurut Muhadjir, bantuan yang diberikan kepada para pengungsi, baik dari pemerintah melalui Kementerian Sosial maupun swasta terbilang memadai.

Selain itu, dapur umum yang disediakan TNI-Polri di posko pengungsian juga representatif karena mampu menyiapkan 1.000 paket makanan untuk sekali masak.

Saat ini, penanganan bantuan diprioritaskan untuk balita, anak-anak dan perempuan serta penyandang disabilitas. Pemerintah juga terus melakukan pendataan bagi korban yang rumahnya terdampak akibat kebakaran Depo Pertamina.

"Sedang dicermati. Ini sedang dilihat dari berbagai sisi pendataan terutama tadi. Data ini harus secepatnya dan betul-betul valid," kata Muhadjir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement