Sabtu 04 Mar 2023 17:53 WIB

Film Perjalanan Pembuktian Cinta Jadi Oase di Tengah Kasus Kekerasan Remaja

Film bernapaskan Islam ini diangkat dari novel best-seller berjudul sama.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Konferensi pers film Perjalanan Pembuktian Cinta di Jakarta.
Foto: Republika/Santi Sopia
Konferensi pers film Perjalanan Pembuktian Cinta di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Perjalanan Pembuktian Cinta (PPC) diharapkan menjadi penyegar di tengah banyaknya kasus kekerasan yang melibatkan remaja saat ini. Kekerasan remaja dinilai muncul seperti air bah dan mengkhawatirkan.

Diharapkan film ini bisa muncul di momen yang tepat sehingga mampu memberi nuansa positif dan kesegaran dibandingkan berita penuh permasalahan, sadisme negatif. Kondisi itu bisa diguyur dengan tuntunan hikmah.

Baca Juga

“Tren tayangan religius masih terus mendominasi industri perfilman Tanah Air saat ini,” kata produser FMM Studios Muhamad Iqbal dalam konferensi film di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Film yang dibintangi Dea Annisa dan Teuku Ryan tersebut direncanakan rilis pada tahun ini. Film ini juga bisa ditonton usia 13 tahun ke atas, jadi cocok untuk remaja. Pesan untuk remaja juga, khususnya pria, adalah jangan melupakan sholat Subuh tepat waktu di masjid.

Film bernapaskan Islam ini diangkat dari novel best-seller dengan judul yang sama. Ceritanya berdasarkan kisah nyata dari seorang penghafal Alquran (hafizah) bernama Nusaibah Azzahra. Dalam versi digitalnya, film ini sukses menjadi perbincangan di kalangan warganet di media sosial sehingga diangkat dalam versi layar lebar.

Film turut dimeriahkan oleh Yayu Unru, Donny Damara, Elma Theana, dan Muzakki Ramadhan. Film dibesut oleh Muhammad Amrul Umami, sutradara muda yang sukses membuat film edukasi dan komersial baik untuk layar lebar maupun serial web. Adapun skenarionya ditulis oleh Ali Ghifari yang beberapa karyanya bisa dinikmati pada platform digital seperti Vidio, We Tv dan Klik Film serta beberapa film layar lebar.

“Kami dari 2014 fokus menyebarkan nilai-nilai Islami lewat Youtube terutama dengan media online melalui film pendek, web series dan konten lain, Alhamdulillah Allah angkat sampai sekarang bisa memproduksi beberapa web series, film pendek sampai layar lebar,” kata Iqbal menambahkan.

Produser dan pendiri PPA Institute, Rezha Rendy, mengatakan mengatakan bahwa inti pesan ini adalah menjalani pilihan Allah tidak selalu mudah, tapi pasti indah. Saat ini banyak sekali orang yang berontak, merasa hidup tidak adil setelah mereka berupaya maksimal.

"Kami tarik ke kondisi saat ini di mana banyak orang merasa tidak adil, berontak, padahal Allah adalah Al Latif yang Maha Lembut, di mana saking lembutnya sering kali menyembunyikan kebaikannya yang kita salah pahami,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement