Rabu 01 Mar 2023 23:59 WIB

Upaya Tekan Tingkat Kemiskinan, Gubernur Jateng Tambah 15 SMK Boarding Gratis

Jumlah SMKN Jateng yang tadinya berjumlah tiga, bertambah menjadi 18 sekolah.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo seusai menyepakati kerja sama revitalisasi tujuh SMK di Jateng bersama Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI di SMK Negeri 8, Kota Solo pada Rabu (1/3/2023) siang.
Foto: Dok. MOPJ
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo seusai menyepakati kerja sama revitalisasi tujuh SMK di Jateng bersama Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI di SMK Negeri 8, Kota Solo pada Rabu (1/3/2023) siang.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Untuk percepatan pengentasan kemiskinan, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo akan menambah jumlah SMKN Jateng sebanyak 15 sekolah di seluruh daerah se-Jateng. Maka jumlah SMKN Jateng yang tadinya berjumlah tiga, bertambah menjadi 18 sekolah.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai menyepakati kerja sama revitalisasi tujuh SMK di Jateng bersama Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI di SMK Negeri 8, Kota Solo pada Rabu (1/3/2023) siang.

Baca Juga

"Tiga SMK yang sudah ada akan kita tambah 15 lagi, sehingga kita punya 18 SMK. Dibantu dengan perusahaan-perusahaan swasta ini harapan kita akan lebih canggih lagi dan nanti bertemu antara kebutuhan industri dengan sekolah, puncaknya itu," ujar Ganjar.

Adapun tiga SMKN Jateng yang sudah berjalan antara lain dengan menggunakan APBD Provinsi berada di Semarang, Purbalingga, dan Pati.

Ganjar menjelaskan, SMKN Jateng memberikan prioritas kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses sekolah gratis tersebut.

"Makanya kalau kita ingin menurunkan angka kemiskinannya itu, satu keluarga saja anaknya kita sekolahkan, bagus, mereka nanti akan bisa membantu keluarganya," ucap Ganjar.

Program SMKN Jateng mulai berjalan sejak tahun 2014 silam. Banyak lulusan SMKN Jateng yang kini berhasil kerja dan memiliki penghasilan tetap untuk membantu keluarganya. Tak hanya di dalam negeri saja, tetapi Jateng juga mengirim tenaga kerja lulusan SMK hingga luar negeri, seperti Jepang dan Korea Selatan.

Dengan bertambahnya jumlah SMKN Jateng yang menggratiskan biaya sekolah, Ganjar berharap semakin banyak anak usia sekolah yang tertampung untuk dapat mengasah kemampuan serta keterampilannya.

"Ini skill labour ya, sehingga bisa bekerja worldwide. Jadi mau di luar negeri boleh, dalam negeri boleh. Kalau kita bisa mencair lebih banyak dari keluarga miskin bisa sekolah vokasi ini, rasanya pengentasan kemiskinan akan lebih cepat," kata Ganjar.

Di bawah periode kepemimpinan Ganjar, angka kemiskinan di Jateng mengalami penurunan sebesar 0,27 persen periode September 2021 hingga September 2022. Hingga kini, angka kemiskinan di Jateng 10,98 persen.

Sebelumnya, dilansir dari Antara, Ganjar menyampaikan sekarang orang belajar di sekolah menengah kejuruan (SMK) mulai percaya diri.

"Kalau dulu sekolah kejuruan itu dianggap nomor dua, sekarang mulai kebalik," kata dia. 

Menurut dia, pendidikan di SMK inilah sebenarnya memberikan keterampilan yang cukup bagus kepada anak untuk bisa menjemput masa depan yang lebih baik.

Ganjar menuturkan, dengan semakin banyak SMK, orang mulai percaya diri karena banyak orang membutuhkan tenaga-tenaga terampil sejak dini dengan tempat yang paling tepat melalui pendidikan SMK.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement