Kamis 16 Feb 2023 05:53 WIB

Ketua Kwarnas: Orang Hasil Didikan Pramuka Banyak Jadi Pemimpin

Pramuka mengajarkan mentalitas yang kuat, pemikiran yang maju, kreatif dan tangguh.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) menyelenggarakan kegiatan Perkemahan Ukhuwah Tingkat Nasional ke-5 (KEMNAS V) Satuan Komunitas Pramuka (SAKO) Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (15/2/2023).
Foto: Republika/Umar
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) menyelenggarakan kegiatan Perkemahan Ukhuwah Tingkat Nasional ke-5 (KEMNAS V) Satuan Komunitas Pramuka (SAKO) Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (15/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Budi Waseso menyampaikan, orang yang dari kecil mendapat pendidikan melalui Pramuka, akan memiliki mentalitas yang kuat, pemikiran yang maju, kreatif dan tangguh. Bahkan, dia mengatakan, banyak dari mereka yang telah menjadi pejabat.

Hal itu disampaikan Budi seusai menghadiri pembukaan Perkemahan Ukhuwah Tingkat Nasional ke-5 (KEMNAS V) Satuan Komunitas Pramuka (SAKO) Sekolah Islam Terpadu (SIT) di Bumi Perkemahan Cibubur, Rabu (15/2/2023), yang digelar oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu.

Baca Juga

"Sekarang dari semua yang hasil didik Pramuka, itu banyak yang menjadi pejabat negara, menjadi pemimpin, dan itu pasti orang yang berkualitas karena dia punya mentalitas yang bagus, pemikiran maju, kreatif dan tangguh. Seperti saya, saya juga dari Pramuka yang dididik yang menjadi bagian dari dasar Pramuka," kata dia.

Budi menekankan, di dalam Pramuka tersimpan nilai-nilai yang positif dan bermanfaat bagi pembentukan karakter diri, bangsa dan negara. Karena itu, menurut dia, tentu ada yang salah ketika ada orang yang tidak tertarik pada Pramuka.

"Sebenarnya yang tidak minat pada Pramuka itu karena memang tidak tahu Pramuka. Pramuka punya nilai-nilai, ada pelatihan dan pendidikan yang lengkap. Tidak ada pendidikan lain yang lengkap seperti Pramuka," kata dia.

Untuk itu, Budi mengatakan akan terus menggalakkan kegiatan Pramuka. Sebab, kegiatan tersebut sempat terhambat setelah dilanda pandemi Covid-19 selama sekitar dua tahun.

"Kita galakkan terus sampai sekarang. Dan kemarin terkendala Covid 2 tahun. Nah ini sudah dibuka oleh pemerintah. Maka kita lakukan lagi, terus berlatih seperti kegiatan hari ini," tuturnya.

Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain menyampaikan, Kemnas ke-5 Sako SIT merupakan agenda rutin yang digelar setiap empat tahun untuk para penggalang. Ribuan penggalang dari kalangan siswa-siswi SDIT dan SMPIT seluruh Indonesia menghadiri agenda tersebut.

Tujuan digelarnya kegiatan ini, pertama, untuk membangun ukhuwah islamiyah. "Para adik-adik penggalang bertemu dengan saudara-saudara mereka dari daerah yang berbeda. Mereka harus saling mengenal antarrombongan yang mereka temui selama di Kemnas," kata dia.

Kedua, yaitu untuk membangun nilai-nilai nasionalisme. Sako SIT bekerja sama dengan pihak TNI dan Polri dalam rangka membekali penggalang dengan berbagai pelatihan untuk menumbuhkan jiwa patriotisme. "Terakhir, agar mereka siap menjadi pemimpin. Di sini ada pelatihan riil di lapangan sehingga mereka siap menjadi pemimpin masa depan," kata Fahmi.

Dia mengatakan, Pramuka memiliki manfaat besar terutama dalam membentuk kepribadian. Ini karena di dalam Pramuka terdapat dasa darma dan trisatya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pembentukan karakter. "Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan seterusnya, ini merupakan butir-butir yang berkaitan dengan pendidikan karakter," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement