Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fatih Muhammad

Visi-Misi Erick Thohir, Visi-Misi Komunitas Bola

Olahraga | Sunday, 12 Feb 2023, 16:47 WIB
Foto: voi.id

Dalam satu kesempatan, Erick Thohir menegaskan bahwa sosok pemimpin yang dibutuhkan PSSI bukan yang sekedar berjualan visi-misi sendiri. Tapi visi-misi itu haruslah datang dari komunitas sepak bola.

Ungkapan ini di satu sisi sebagai otokritik dan di sisi lain sebagai penegasan bahwa visi dan misi yang diusungnya adalah hasil berdiskusi langsung, menyerap langsung pikiran dan harapan dari publik pencinta sepak bola.

Kesatuan Visi Pemimpin dan Publik

Saat Erick mendapatkan kepercayaan dari publik, dukungan yang terus berdatangan, yang dilakukan olehnya adalah bersikap bijaksana.

Pertama, ia tunjukkan kerendahhatian dengan memastikan bahwa ia hanya akan maju kalau betul-betul mendapatkan dukungan publik, dan terutama dukungan voter.

Kedua, Erick menggunakan banyak kesempatan untuk mengamati seluruh persoalan sepak bola kita. Pengamatan langsung dan berinteraksi dengan para pelaku sepak bola. Ini dilakukan oleh Erick untuk menemukan kesatuan harapan publik dan pemimpin dalam pembenahan sepak bola nanti.

Salah satunya Erick melakukan roadshow untuk berdiskusi dengan banyak pihak, berbicara dari hati ke hati untuk menemukan solusi bersama. Alhasil, langkah ini bukan hanya memberikan banyak masukan penting untuk Erick, bukan hanya membuatnya memiliki materi gagasan yang strategis dan realistis untuk pembenahan sepak bola kita.

Tapi lebih dari itu, Erick dinilai sebagai sosok yang benar-benar memiliki komitmen untuk mendengarkan suara publik. Pendekatan Erick tidak hanya berhenti pada voter, tapi melampaui itu yakni kepada publik secara luas. Roadshow Erick ini menyentuh suatu pemahaman bahwa sepak bola kita sejatinya milik publik. Voter hanyalah salah satunya.

Lebih Bijak Memimpin

Salah satu hasil dari upaya roadshow Erick adalah ia lebih bijaksana di dalam melihat persoalan. Katakanlah soal wasit yang sering dikritik. Erick tak berhenti pada kritik, tapi ia melihat lebih jauh dengan menyoal asuransi wasit, yakni menyangkut kesejahteraannya. Pada poin, kritik harus diletakkan dalam konteks yang tepat dengan meninjau faktor-faktor yang mendukung profesionalitas wasit: mulai faktor SDM, pembinaan wasit, dan kesejahteraan wasit.

Alasan ini juga yang mendorong Erick Thohir mengupayakan penggunaan VAR untuk mendukung kinerja wasit.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image