Jumat 10 Feb 2023 18:01 WIB

Angin Puting Beliung Terjang Cilacap, Kerugian Capai Rp 500 juta

Kerusakan bangunan mayoritas terjadi pada atap rumah warga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Puting beliung. Ilustrasi
Foto: .
Puting beliung. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Angin puting beliung yang menerjang dua desa Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, diperkirakan telah menyebabkan kerugian sekitar Rp 500 juta.

Bencana tersebut terjadi saat wilayah Desa Bringkeng dan Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, diguyur hujan lebat selama 40 menit pada Kamis (9/2/2023) pukul 16.00 WIB.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wijonardi, dampak dari angin puting beliung tersebut yakni mengakibatkan kerusakan pada fasilitas umum seperti sekolah serta rumah-rumah warga.

"Di Desa Ujungmanik ada 89 rumah, satu masjid, dan satu sekolah madrasah ibtidaiyah yang terdampak, dan ada 15 Desa Bringkeng. Total 106 bangunan dengan kerugian sementara 500 jutaan," ujar Wijonardi kepada Republika, Jumat (10/2/2023).

Ia menambahkan, kerusakan bangunan mayoritas  terjadi pada atap rumah warga. Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kawunganten, BPBD, perangkat desa, dan warga setempat, saat ini masih melaksanakan kerja bakti untuk menyingkirkan reruntuhan bangunan maupun pepohonan yang tumbang akibat angin puting beliung.

Sementara itu terdapat korban luka ringan akibat terkena seng. Korban telah dibawa untuk perawatan ke Puskesmas setempat.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga 12 Februari 2023 di sejumlah wilayah Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Cilacap dan sekitarnya.

Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seiring dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut.

"Bencana hidrometeorologi itu di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement