Kamis 09 Feb 2023 16:43 WIB

Pakar ITB: Gempa Turki Paling Ditakuti Para Ahli Gempa

Gempa Turki bersifat merusak dan pusatnya berada dekat dengan permukaan tanah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).
Foto: Dok. Dompet Dhuafa
Gempa berkekuatan terjadi M 7,4 di selatan Turki, tepatnya di Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye, Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano menganggap, gempa dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) dini hari waktu setempat, merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip).

Gempa di Turki termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti terjadi oleh para ahli gempa. "Gempa Turki yang sekarang merupakan gempa terbesar di Turki setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan magnitude 7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara," kata Irwan di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/2/2023).

Pakar gempa dari ITB itu menjelaskan, pusat gempa berada di daerah Turki selatan dengan kedalaman 11 kilometer (km) yang memicu tsunami kecil dengan ketinggian tsunami setinggi 30 sentimeter (cm) di Erdemli. Adapun sumber gempa tersebut merupakan pembangkit tenaga (generator) gempa dahsyat di daratan Turki.

Baca juga : Korban Meninggal Akibat Gempa Turki Tembus Belasan Ribu Jiwa

 

Menurut Irwan, terdapat empat alasan gempa Turki bersifat merusak, yakni pertama, gempa memiliki magnitudo sebesar 7,8 yang termasuk skala gempa bumi besar. Kedua, pusat gempa Turki berada dekat dengan permukaan tanah, yaitu sejauh 18 kilometer.

Alasan ketiga, terjadinya gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 magnitudo dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5 magnitudo. Keempat, gempa Turki terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan yang tidak bagus.

Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BKMG, Daryono, menjelaskan, gempa bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur yang merupakan zona sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia. Hal itu sama dengan pernyataan Irwan Meilano yang menjelaskan, gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser.

Baca juga : Turki Protes kepada Twitter karena Sebarkan Informasi Salah Soal Gempa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement