Rabu 08 Feb 2023 17:15 WIB

MER-C Segera Berangkatkan Tim Medis Bantu Korban Gempa Turki

MER-C mengirimkan relawan yang terdiri dari dokter spesialis bedah sampai perawat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad (kanan).
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Medical Emergency Rescue Comiittee (MER-C) segera memberangkatkan tim medis guna membantu korban terdampak gempa bumi di Turki. "Tim awal MER-C ditargetkan berangkat dalam waktu, tentatif pada hari Sabtu ini, 11 Februari 2023," ujar Ketua Presidium MER-C, dr Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Dia mengatakan, MER-C mengirimkan relawan yang terdiri atas dokter spesialis bedah orthopedi, dokter anastesi, dokter umum, perawat bedah, dan perawat untuk turut memberikan bantuan bagi para korban. Selain itu, lanjut dia, MER-C juga akan melengkapi timnya dengan spesialis nonbedah, seperti dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak untuk mendukung dokter umum dalam menangani korban gempa Turki.

Saat ini, kata Sarbini, Mer-C sedang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak baik di Indonesia maupun di negara tujuan untuk dapat menyalurkan amanah serta aspirasi masyarakat Indonesia bagi korban bencana gempa di Turki. "MER-C mengucapkan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya para korban gempa dan keluarganya," ucapnya.

Baca juga : Charlie Hebdo Mengolok-olok Gempa Turki Padahal Dunia Berempati, Segitu Bencinya?

Sarbini berharap, korban-korban hilang dapat segera ditemukan dan mendapat pertolongan. "Semoga korban tewas mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan korban luka-luka bisa segera pulih kembali," tuturnya.

Presidium Mer-C, Faried Thalib menambahkan, lembaganya juga berupaya memberikan bantuan lainnya seperti tenda sebagai tempat berteduh di tengah cuaca dingin di Turki. "Cuaca di sana dingin sekali, informasi yang kita dapat mereka tidur di dalam mobil, tempat-tempat yang sifatnya bukan di gedung karena mereka sangat trauma, nah itu yang kita harapkan bisa memberikan tenda dan fasilitas lainnya," tutur Faried.

Data sementara menyebutkan, sampai dengan Rabu, jumlah korban tewas akibat gempa telah mencapai angka 7.926 orang. Sebanyak 5.894 korban tewas di Turki dan sisanya sebanyak 2.032 korban di Suriah. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring masih banyaknya warga yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Baca juga : Cerita WNI di Turki Saat Terjadi Gempa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement