Selasa 07 Feb 2023 19:07 WIB

Berkaca pada Konser Dewa 19, Keputusan PSSI Tolak Pakai JIS Belum Lama Ini Sudah Tepat

Penolakan PSSI itu karena JIS belum berstandar FIFA terkait infrastruktur penunjang.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Konser musik Dewa 19 yang dihadiri 75 ribu penonton di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu (4/2/2023).
Foto: istimewa
Konser musik Dewa 19 yang dihadiri 75 ribu penonton di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu (4/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk tidak menggunakan Jakarta International Stadium (JIS) saat menghelat pertandingan internasional sudan tepat. Hal tersebut berkaca pada konser Dewa 19 yang dihadiri 75 ribu penonton pada Sabtu (4/2/2023) lalu.

Banyak penonton yang mengeluh dan merasa kurang nyaman, terutama mengenai akses keluar atau masuk stadion serta sarana penunjang lain. Salah satu keluhan disampaikan Jhon Sitorus melalui akun Twitternya, @Miduk17. Ia mengatakan, konser Dewa 19 membuka mata terkait kekurangan yang ada di stadion tersebut.

Baca Juga

"Terima kasih Dewa 19, kami semakin yakin mengapa JIS bukan untuk sepak bola. Sound jelek, aksesibilitas transportasi umum minim, area parkir sedikit, arah pintu keluar area stadion hanya 2," cuit Jhon. "Tindakan FIFA dan PSSI sudah tepat. JIS hanya standar kabupaten."

Masalah yang diungkap Jhon itu memang merupakan keluhan yang sempat disampaikan PSSI beberapa waktu lalu. Terlebih, untuk naik ke atas tribun, tidak ada tangga darurat, melainkan hanya melalui satu akses, yakni lewat lift.

Sebelumnya, PSSI pernah melakukan uji kelayakan terhadap JIS. Namun hasilnya dianggap belum layak untuk menggelar pertandingan sepak bola internasional seperti FIFA Matchday. Tak hanya itu, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur, seperti jalan akses menuju stadion yang belum sesuai standar.

Tak ayal sekelumit faktor tersebut, terutama keselamatan penonton, membuat JIS mendapat penolakan dari FIFA untuk menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Mei 2023 mendatang.

Tepatnya keputusan PSSI saat itu terkait penolakan JIS untuk menghelat segenap pertandingan sepak bola internasional pernah disampaikan oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat menggelar rapat bersama dengan anggota Komisi X DPR RI beberapa waktu lalu. Salah satu alasan penolakan adalah stadion megah itu belum berstandar FIFA terkait infrastruktur penunjang lainnya.

Bahkan, Sekjen PSSI Yunus Nusi pun pernah menambahkan concourse (ruang terbuka) timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter (di bawah concourse barat) tidak kokoh, dan sarana prasarana pendukung (kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion) belum sesuai standar.

Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day beberapa waktu lalu yang mengundang animo penonton sangat banyak, perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25 persen, 50 persen, 75 persen, 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity.

Berikut masalah-masalah yang masih harus dibenahi terhadap Stadion JIS:

1. Ketersediaan kantong parkir yang kurang. Pasalnya, meski dapat menampung 82 ribu orang di dalam JIS, kenyataannya hanya sekitar 1.200 kantong parkir yang tersedia. Hal ini tentu saja membuat sebagian penonton memarkirkan kendaraan pribadinya cukup jauh dari venue.

2. Akses jalan keluar dari venue konser tersendat karena parkir liar akibat kekurangan parkir hingga menyebabkan kerumunan besar dan banyak penonton sulit keluar.

3. Transportasi umum dari dan menuju JIS dinilai sangat minim sehingga membuat banyak penonton konser Dewa 19 mau tak mau harus menaiki ojek hingga berjalan kaki.

4. Akses trotoar yang tidak layak dan tidak ramah pejalan kaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement