Senin 06 Feb 2023 20:34 WIB

KPU Tegaskan PSI Tetap Peserta Pemilu 2024 

Pengunduran diri kader tidak bisa membatalkan status PSI sebagai peserta Pemilu 2024.

Rep: Febryan A, Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Sejumlah kader PSI Provinsi Bengkulu menggelar aksi bakar kartu tanda anggota dan atribut partai buntut kekecewaan terhadap DPP partai.
Foto: tangkapan layar
Sejumlah kader PSI Provinsi Bengkulu menggelar aksi bakar kartu tanda anggota dan atribut partai buntut kekecewaan terhadap DPP partai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menyatakan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tetap menjadi peserta Pemilu 2024 meski kadernya di Bengkulu diisukan banyak yang mengundurkan diri dan meminta nama mereka dihapus dari data KPU. KPU beralasan, PSI sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu sejak Desember 2022 lalu. 

"Tahapan penetapan partai politik sebagai peserta pemilu telah selesai dilakukan," kata Ketua KPU Bengkulu Irwan Saputra ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Senin (6/2/2023). 

Baca Juga

Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Bengkulu Emex Verzoni juga menyampaikan hal serupa. Dia menjelaskan, pengunduran diri kader PSI tidak bisa membatalkan status partai pimpinan Giring Ganesha itu sebagai peserta pemilu. 

"Parpol sebagai peserta pemilu sudah ditetapkan. Pergantian pengurus atau adanya anggota parpol yang mengundurkan diri tidak mempengaruhi keikutsertaan suatu parpol dalam pemilu," kata Emex. 

Terkait permintaan eks kader PSI agar nama mereka dihapus dari data KPU atau Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), Emex menyarankan mereka untuk membuat surat pengunduran diri secara resmi terlebih dahulu ke partai. Setelah itu, mereka bisa meminta partai atau admin Sipol PSI menghapus nama mereka dari data KPU. 

Pada Ahad (5/2/2023), sebuah video viral memperlihatkan sejumlah kader PSI menyatakan pengunduran diri sembari membakar kartu anggota dan atribut partainya di Bengkulu. Mereka melakukan aksi itu karena marah atas kebijakan DPP PSI yang mengganti Ketua DPD PSI Bengkulu. 

Selain melakukan aksi bakar-bakar, mereka juga meminta KPU setempat mengeluarkan nama mereka dari daftar keanggotaan partai. Hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari DPP PSI terkait kisruh di Bengkulu.

Sekretaris PSI DPW Bengkulu, Dedi Ruskam mengatakan, yang membuat video aksi bakar-bakar KTA merupakan eks ketua DPW PSI Bengkulu yang dicopot. Kemudian, diikuti pengunduran diri dan pembakaran atribut saudara-saudara eks ketu DPW PSI itu.

Namun, ia membantah, jika dibilang ada ribuan kader-kader PSI yang mengundurkan diri. Sebab, Dedi mengingatkan, Partai Golkar saja yang merupakan partai dari Gubernur Bengkulu, tidak memiliki kader-kader atau pengurus sampai ribuan orang.

"Kalau dibilang ribuan kader saya tertawa, kader Golkar saja yang punya Gubernur Bengkulu tidak sampai ribuan kadernya," kata Dedi kepada Republika, Senin (6/2/2023).

Justru, ia berpendapat, ke depan jika dikabarkan ada ribuan kader PSI yang mundur itu berarti PSI akan menjadi partai politik yang besar. Namun, Dedi menekankan, sampai saat ini tidak ada satupun kader-kader di DPC yang mundur.

"Alhamdulillah untuk semua anggota yang tercatat dalam PSI (Bengkulu) satupun tidak ada yang mengundurkan diri," ujar Dedi.

 

photo
Ilustrasi Jokowi dan Pemilu - (republika/mardiah)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement