Sabtu 04 Feb 2023 14:27 WIB

Ekonom: UMKM Masih Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI

UMKM menjadi critical engine ekonomi sebab 99 persen bisnis di RI adalah UMKM.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Pelaku UMKM menunggu pembeli di dekat pajangan produk bawang goreng yang dijual secara langsung dan daring di salah satu lapak penjualan oleh-oleh di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/12/2022). Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disebut masih menjadi kunci sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Pelaku UMKM menunggu pembeli di dekat pajangan produk bawang goreng yang dijual secara langsung dan daring di salah satu lapak penjualan oleh-oleh di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (6/12/2022). Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disebut masih menjadi kunci sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian domestik Indonesia dinilai masih terbilang kuat. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disebut masih menjadi kunci sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Ahli ekonomi digital, Rudy Salahuddin menekankan, pemulihan ekonomi tidak terpisahkan dari peran UMKM. "Sektor ini menjadi critical engine ekonomi kita mengingat 99 persen bisnis di negara ini adalah UMKM," kata Rudy melalui siaran pers, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga

Hal senada disampaikan oleh ahli makroekonomi dan penasihat Kementerian Keuangan Masyita Crystallin. Di tengah dinamika geopolitik, ekonomi domestik Indonesia tumbuh cukup pesat. Kondisi tersebut dapat dilihat dari tingginya kenaikan jumlah investor retail, baik selama maupun setelah pandemi. Selain itu, jumlah UMKM juga mengalami peningkatan. 

"Kita harus menjaga animo permintaan domestik, agar pertumbuhan ini tetap terjaga. Ini dapat menjadi senjata kita untuk menghadapi tantangan ekonomi global di tahun ini," kata Masyita.

 

Dari sisi investasi, Indonesia memiliki peluang menarik pada 2023. Menurut kaca mata modal ventura Mark Bruny, Indonesia masih dalam posisi yang menguntungkan, di tengah gejolak ekonomi global saat ini.  Hal ini karena populasi Indonesia didominasi oleh usia produktif dengan rentang usia sekitar 30 tahun. Salah satu kunci pertumbuhan ekonomi adalah produktivitas ekonomi. 

"Mayoritas demografi Indonesia berada di usia yang sedang fokus untuk membangun aset dan menabung. Hal ini penting agar tingkat investasi dalam negeri dapat tetap terjaga," ujar Mark.

Mark menekankan pentingnya memprioritaskan pengembangan ekonomi sepanjang tahun ini. Ia menambahkan, sebelum berinvestasi, para investor harus fokus pada nilai aset jangka panjang, di luar imbal hasil yang ditawarkan dalam jangka pendek.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement