Sabtu 04 Feb 2023 00:37 WIB

Masjid Tua Tosora Wajo Ramai Dikunjungi Wisatawan hingga Tokoh Agama

Masjid Tua Tosora Wajo merupakan cagar budaya

Masjid Tosora Wajo
Foto: Youtube
Masjid Tosora Wajo

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Cagar Budaya Masjid Tua Tosora yang berada di Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan, penggiat budaya, tokoh agama maupun wisatawan lainnya.

Seperti Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel Khaeroni bersama Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel Pdt Adrie Octavianus Massie serta para pengurus lintas agama lainnya yang melakukan wisata religi ke masjid kebanggaan masyarakat Wajo di Wajo, Kamis (3/2/2023).

Baca Juga

Kedatangan Kakanwil Kemenag Sulsel bersama pengurus lintas agama disambut langsung Bupati Wajo Amran Mahmud didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Wajo, Sitti Maryam, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo, Muhammad Yunus, Ketua FKUB Wajo, Muhammad Arif serta Ketua Yayasan Budaya Wajo, Sudirman Sabang.

Amran Mahmud menjelaskan bahwa ia telah mengupayakan membuat pelindung untuk cagar budaya ini. Sebab, jika tidak dilindungi, maka bangunan ini akan hancur dan beberapa generasi berikutnya mungkin tidak akan bisa melihatnya lagi.

"Alhamdulillah pada tahun 2021 lalu, Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Bapak Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno memberikan bantuan berupa atap pelindung yang kita lihat sekarang ini. Selanjutnya beberapa bantuan lainnya mulai datang, termasuk ubin yang langsung disumbangkan oleh tokoh kita di Tulungagung," ucapnya.

Pada kawasan Msjid Tua ini juga terdapat makam Syekh Al-Habib Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini.

Amran Mahmud menjelaskan bahwa selain makam Syekh Al-Habib Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini yang berada di samping masjid, ada kelebihan lain yang ada di kawasan tersebut, yaitu mata air yang telah diteliti dan memiliki khasiat untuk kesehatan berdasarkan penelitian dari laboratorium Universitas Hasanuddin Makassar.

"Pada waktu-waktu tertentu juga, masjid dan makam ini banyak dikunjungi oleh para habib, bahkan tahun lalu Sultan Cirebon pernah memperingati Haul Syekh Al-Habib Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini di tempat ini," jelasnya.

Sementara Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni menyampaikan bahwa situs ini memberikan gambaran orang yang berjuang dengan ikhlas akan dikenang sepanjang masa.

"Begitu juga makam yang berada di sekitar masjid itu menandakan bahwa beliau semasa hidupnya berjuang untuk ummat," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Khaeroni memimpin doa untuk Syekh Al-Habib Jamaluddin Al-Akbar Al-Husaini, sementara para tokoh agama selain islam diminta menyesuaikan dan mendoakan pejuang agama masing-masing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement