Jumat 03 Feb 2023 11:20 WIB

Warga Austin Alami Pemadaman Listrik di Tengah Musim Dingin Ekstrem

Musim dingin ekstrem mengakibatkan 10 kematian lalu lintas di AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Musim dingin (ilustrasi)
Foto: AP/Scott Heppell
Musim dingin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Sudah dua hari warga Texas mengalami pemadaman listrik di tengah musim dingin. Warga Austin pesimis otoritas setempat akan memperbaiki listrik dengan cepat. Hal ini membangkitkan kenangan buruk tentang pemadaman listrik mematikan pada 2021 setelah badai musim dingin melanda wilayah itu.

Suhu dingin yang cukup drastis dan kondisi jalan licin menjadi penyebab setidaknya 10 kematian lalu lintas di Texas, Arkansas, dan Oklahoma. Pada Kamis (2/2/2023), salju dan es di Texas mulai mencair. 

Baca Juga

Namun udara dingin Arktik yang bergerak dari Kanada sedang menuju ke wilayah Amerika Serikat (AS) bagian utara, dan mengancam New England dengan potensi cuaca terdingin dalam beberapa dekade. Angin menggigil bisa turun di bawah suhu minus 45 Celcius.

Warga mengkritisi pemerintah Austin karena bergerak lambat untuk memperbaiki kerusakan akibat pohon tumbang dan kabel listrik yang tertutup es. Termasuk perubahan jadwal untuk memulihkan aliran listrik.

"Kami berharap untuk membuat lebih banyak kemajuan hari ini. Dan itu belum terjadi," ujar Manajer Umum Austin Energy, Jackie Sargent.

Di seluruh Texas lebih dari 280.000 pelanggan tanpa listrik pada Kamis (2/2/2023) malam. Menurut PowerOutage.us, jumlah pelanggan yang tanpa listrik telah menurun dari hari sebelumnya yaitu mencapai 430.000.

Pemadaman listrik paling banyak terjadi di Austin. Pemadaman berdampak pada sekitar 30 persen pelanggan di kota berpenduduk hampir satu juta sejak Rabu (1/2/2023).

Pada Kamis malam, pejabat Austin menyatakan, pemulihan listrik akan mundur dari perkiraan awal yaitu Jumat (3/2/2023) malam. Para pejabat mengatakan, tingkat kerusakan lebih buruk daripada yang telah dikalkulasikan sebelumnya. Mereka tidak dapat lagi memprediksi kapan listrik akan kembali menyala.

Bagi banyak orang Texas, ini adalah kedua kalinya dalam tiga tahun suhu membeku pada Februari. Pada Kamis (2/2/2023) angin menggigil di bawah titik beku menyebabkan pemadaman berkepanjangan dan ketidakpastian kapan lampu akan menyala kembali.

Berbeda dengan pemadaman listrik di Texas 2021. Ketika itu, ratusan orang meninggal karena kurangnya pembangkit listrik. Pemadaman di Austin kali ini sebagian besar disebabkan oleh peralatan yang membeku dan pohon tumbang yang menimpa kabel listrik. Pejabat Travis County, Andy Brown, mengatakan, Central Texas Food Bank masih belum dialiri listrik hingga Kamis.

“Mereka memiliki 21 wilayah untuk dilayani. Listrik sudah padam setidaknya selama tiga hari sekarang  Ada banyak kebutuhan yang mereka miliki," kata Brown.

Sekolah di daerah Dallas dan Austin,  Oklahoma, Arkansas dan Memphis, Tennessee, ditutup pada Kamis karena salju, hujan es, dan hujan beku terus berlanjut. Di Austin, sekolah tidak akan dibuka paling cepat minggu depan.

Ratusan penerbangan di Texas juga dibatalkan. Kru bandara berjuang melawan es untuk menjaga landasan pacu tetap terbuka.  

Pada Kamis pagi, maskapai telah membatalkan lebih dari 500 penerbangan di Bandara Internasional Dallas, Fort Worth. Menurut FlightAware.com, jumlah tersebut sudah turun dari sekitar 1.300 pembatalan pada Rabu dan lebih dari 1.000 pembatalan pada Selasa (31/1/2023). Puluhan penerbangan dibatalkan di Dallas Love Field dan Bandara Internasional Austin-Bergstrom.

Udara dingin Arktik diperkirakan akan bergerak dari Kanada ke Dataran utara dan Midwest Atas dan menyapu ke Timur Laut pada Jumat. Dalam pengarahan dengan Pusat Prediksi Cuaca federal pada Kamis, warga New England diperingatkan bahwa, mereka aka mengalami angin yang sangat dingin dalam beberapa dekade.

"Angin kencang dan udara dingin akan menciptakan angin dingin yang jarang terlihat di utara dan timur Maine," ujar penasehat dari kantor Layanan Cuaca Nasional di Caribou.

Direktur Operasi Cuaca di sebuah observatorium di Mount Washington, New Hampshire, Jay Broccolo, mengatakan kecepatan angin bisa mencapai 100 mph (160 kph). "Kami sangat memperhatikan keselamatan di puncak, dan perkiraan akhir pekan ini terlihat sangat buruk, bahkan untuk standar kami," ujarnya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement