Kamis 02 Feb 2023 16:03 WIB

Saham Teknologi Dongkrak IHSG ke Zona Hijau

IHSG bergerak optimistis setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini atau menguat 37,19 poin atau 0,53% ke level 7.082.181. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022). IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini atau menguat 37,19 poin atau 0,53% ke level 7.082.181. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada penutupan perdagangan Kamis (2/2/2023). IHSG naik 0,41 persen ke level 6.890,57 setelah mayoritas bergerak di zona hijau sepanjang hari ini.

Sektor teknologi memimpin penguatan dan diikuti kesehatan, properti & real estate, keuangan, konsumen primer, konsumen non-primer, barang baku, energi dan transportasi. Total nilai transaksi yang diperdagangkan Rp 10,13 triliun.

Baca Juga

"Kami melihat optimisme IHSG beriringan dengan laporan inflasi dalam negeri yang terus mengalami penurunan," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya, Kamis (2/2/2023).

IHSG bergerak optimistis di tengah indeks global yang bergerak bervariasi setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen. Keputusan kebijakan moneter tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar merespon kondisi perlambatan ekonomi global.

Tak hanya itu, inflasi AS yang terus bergerak turun dinilai menjadi salah satu indikator utama yang dipertimbangkan dalam menaikkan suku bunga. The Fed diperkirakan masih akan terus menaikkan suku bunga pada tahun ini hingga mencapai target yang diharapkan.

Sepanjang hari ini, Indeks LQ45 bergerak menguat 0,20 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya GOTO, KLBF, ARTO, TLKM, dan BUKA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBRI, BBCA, ASII, ADRO, dan UNTR.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement