Rabu 01 Feb 2023 22:47 WIB

Proyek Jalan Tol Layang Pasirkoja-Pusdai Ditargetkan Dimulai Tahun Ini

Perizinan pembangunan tol Pasirkoja-Pusdai masih dalam proses pihak pengembang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan mulai membangun proyek jalan tol layang dalam kota yang menghubungkan kawasan selatan hingga pusat kota di kawasan utara Kota Bandung, Jawa Barat, yakni Tol Pasirkoja-Pusdai, pada 2023. (Foto: ilustrasi jalan tol)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan mulai membangun proyek jalan tol layang dalam kota yang menghubungkan kawasan selatan hingga pusat kota di kawasan utara Kota Bandung, Jawa Barat, yakni Tol Pasirkoja-Pusdai, pada 2023. (Foto: ilustrasi jalan tol)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan mulai membangun proyek jalan tol layang dalam kota yang menghubungkan kawasan selatan hingga pusat kota di kawasan utara Kota Bandung, Jawa Barat, yakni Tol Pasirkoja-Pusdai, pada 2023. Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, saat ini perizinan pembangunan tol itu masih berproses di pihak pengembang. 

Pembangunan jalan tol diharapkan bisa mempercepat akses dan meminimalkan kemacetan di Kota Bandung. "Kalau sudah mau ground breaking saya infokan lagi, tapi Insya Allah tahun ini," kata Yana di Bandung, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, jalan tol itu seluruhnya merupakan jalan layang yang berada di atas jalan raya yang sudah ada. Titik awaltol itu dimulai dari kawasan Gerbang Tol Pasirkoja kemudian diteruskan ke Jalan Terusan Pasirkoja. Setelah itu, jalan tol itu berbelok ke Jalan Peta dan menyusuri jalan tersebut hingga ke Jalan BKR, Jalan Pelajar Pejuang, hingga Jalan Laswi.

"Nah dari Laswi itu masih (dikaji) antara ke kanan ke Jalan Sukabumi atau lurus kemudian ke Jalan Diponegoro, turunnya di Pusdai," kata Yana.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur itu dikerjakan oleh pihak swasta sehingga pengembang itu pun masih berproses untuk perizinan ke pemerintah di tingkat yang lebih atas. Dia pun meminta jalan tol itu untuk tidak memiliki banyak gerbang tol, karena gerbang tol itu berpotensi menimbulkan titik kemacetan baru.

"Jadi saya minta (gerbang tol) paling di Jalan Muhamad Toha, tapi di Buahbatu saya minta jangan ada, kalaupun mau ya di mana, atau di ujung saja," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement