Rabu 01 Feb 2023 16:23 WIB

Pertama Kali Dalam Sejarah, Anggaran Pendidikan 2023 Melebihi Rp 600 Triliun

Anggaran pendidikan 2023 tercatat Rp 612 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
anak sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
anak sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 akan terus membangun pondasi lebih kuat bagi ekonomi nasional. Ia memastikan, pengeluaran dan seluruh fiskal bakal mendukung kualitas pertumbuhan.

Dirinya menjelaskan, kualitas pertumbuhan ini akan diukur dengan indeks kualitas manusia. Maka, pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial tetap menjadi yang terbesar.

Baca Juga

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah belanja pendidikan kita akan mencapai di atas Rp 600 triliun, yaitu Rp 612 triliun. Ketika saya pertama kali diangkat sebagai Menkeu pada 2005 sampai 2006, total anggaran Indonesia tidak lebih dari Rp 550 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Hal itu, kata dia, bertujuan memberi gambaran besarnya dan alokasi yang terus didedikasikan pemerintah guna peningkatan sumber daya manusia. Belanja, lanjutnya, tidak hanya akan dilakukan oleh pemerintah pusat, tapi juga perhatian diberikan melalui belanja pemerintah daerah yang secara langsung meningkatkan kualitas manajemen sekolah hingga pengajaran serta memberikan dukungan dengan cara jauh lebih fleksibel dan inovatif.

Berikutnya, ujar Sri Mulyani, melalui belanja kesehatan. Total anggaran kesehatan yang direncanakan pada APBN 2023 sebesar Rp 178,7 triliun. Pandemi Covid-19 kini sudah relatif dapat dikelola, maka pemerintah berfokus pada pengeluaran kesehatan yang tidak terkait covid.

Stunting sangat penting, tetapi pencegahan dan kuratif masalah kesehatan lainnya juga sama pentingnya. Dalam pencegahan artinya kita harus memperkuat sistem kesehatan hingga ke puskesmas dan posyandu, yang kemudian dikaitkan dengan kembalinya stunting pada anak di bawah lima tahun atau bahkan bayi yang dikandung oleh ibu, yaitu juga sangat penting,” tutur dia.

Pemerintah pun masih terus mengalokasikan anggaran yang cukup besar bagi perlindungan sosial. Hal ini terutama terkait ketidakpastian harga pangan dan energi serta terus memperkuat belanja sosial, baik untuk bantuan tunai bagi yang paling membutuhkan maupun bagi Jaminan Kesehatan Nasional.

Dalam hal ini, anggaran pada 2023 disiapkan sebesar Rp 476 triliun. Pemerintah turut menyiapkan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp 104,2 triliun, anggaran ketahanan energi sebesar RP 341,3 triliun, anggaran infrastruktur Rp 392,1 triliun, dan anggaran pertahanan keamanan sebesar Rp 316,9 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement