Rabu 01 Feb 2023 16:22 WIB

Pasien Kraken di Tangerang Selatan Sudah Tiga Kali Divaksin Covid-19

Jumlah kasus Kraken yang berhasil dideteksi di Indonesia menjadi total dua kasus.

Varian kraken sudah masuk Indonesia.
Foto: Republika
Varian kraken sudah masuk Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kesehatan melaporkan temuan kasus konfirmasi Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken di Tangerang Selatan dialami seorang warga penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga.

"Pasien tersebut sudah tiga kali vaksin, dengan vaksin ketiga pada tanggal 12 Februari 2022," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, pasien tersebut diketahui berjenis kelamin perempuan berusia 47 tahun, yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Menurut Nadia, pasien tersebut terkonfirmasi mengidap Kraken pada 31 Januari 2023 berdasarkan hasil tes PCR dan Whole Genome Sequencing (WGS) di Laboratorium GSI.

Nadia menambahkan, temuan itu sekaligus menambah jumlah kasus Kraken yang berhasil dideteksi di Indonesia menjadi total dua kasus. Sebelumnya, kasus serupa dialami seorang pelaku perjalanan asal Polandia saat beraktivitas di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 2023.

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan XBB.1.5 adalah bentuk Omicron yang paling mudah menular.

"Di sisi lain, WHO juga menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa kraken ini menimbulkan penyakit lebih parah. Tentu ini masih fase awal kemunculannya, kami lihat perkembangannya di waktu mendatang," katanya.

Tjandra yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan ada kemungkinan Kraken dapat menghindar dari kekebalan tubuh yang sekarang sudah terbentuk, baik karena vaksin ataupun infeksi alami.

"Memang dengan adanya Kraken ini, maka direkomendasikan pemakaian masker kembali pada keadaan yang berisiko, misalnya dalam pesawat terbang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement