Rabu 01 Feb 2023 16:00 WIB

Nelayan Bintan yang Hanyut Tujuh Hari Akhirnya Kembali ke Rumahnya

Masyarakat diimbau tidak melaut saat cuaca ekstrem.

Ilustrasi nelayan tradisional. Nelayan Bintan yang Hanyut Tujuh Hari Akhirnya Kembali ke Rumahnya
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Ilustrasi nelayan tradisional. Nelayan Bintan yang Hanyut Tujuh Hari Akhirnya Kembali ke Rumahnya

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Nelayan tradisional asal Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Sunardi (59 tahun) yang hanyut selama tujuh hari hingga Perairan Pulau Toti Timur, Bangka Belitung kembali ke rumahnya. Ia diselamatkan awak kapal tangker MT Griya Cirebon.

Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memulangkan Sunarto ke rumahnya. "Alhamdulillah, korban dalam kondisi sehat sehingga dapat berkumpul kembali bersama keluarganya," katanya, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Sunardi merupakan warga Kijang, Kecamatan Bintan Utata. Sunardi melaut sendirian pada 23 Januari 2023 pukul 08.00 WIB dengan menggunakan perahu kecil yang dilengkapi mesin dompeng, alat pancing, dan fiber. Korban pamitan kepada Marini, istrinya, untuk memancing ikan di Perairan Pulau Numbing, Bintan. Namun, dalam perjalanan, mesin dompeng rusak sehingga perahu korban hanyut dibawa gelombang laut dan angin kencang.

Korban hanyut sampai ke Perairan Pulau Toti Timur Bangka dengan koordinat 0046. 06' S 10533.46'E akibat cuaca ekstrem. "Perahu itu akhirnya hancur diempas gelombang. Dalam kejadian ini, korban dapat menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam fiber besar. Fiber itu mengapung selama beberapa hari hingga akhirnya ditemukan oleh kru kapal MT Griya Cirebon," ujarnya.

Sunardi bertahan hidup selama berhari-hari di dalam fiber dengan mengonsumsi rumput laut yang mengapung dan barang-barang lainnya. Marini dan keluarganya yang merasa resah selama berhari-hari akhirnya mendapatkan informasi dari Pamungkas, kru MT Griya Cirebon, pada 30 Januari 2023. Kru kapal itu menghubungi nomor ponsel Marini, kemudian menginformasikan bahwa Sunardi selamat.

Sunardi mengikuti kapal itu ke Jakarta. Di Jakarta, Pemkab Bintan mengarahkan Sunardi untuk tinggal di Rumah Singgah Bintan di Jakarta. "Sunardi tidak membawa alat komunikasi saat melaut, dan tidak melengkapi perahu dengan alat keselamatan seperti pelampung," katanya.

Kapolres mengimbau masyarakat tidak melaut saat cuaca ekstrem dan melengkapi kapal dengan pelampung saat melaut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement