Rabu 01 Feb 2023 13:29 WIB

PBNU Berikan Anugerah 1 Abad NU kepada Tokoh Pejuang

NU akan lebih banyak mendapatkan keberkahan.

Ribuan masyarakat sudah memadati Jalan Sehat Nahdlatul Ulama yang akan digelar di Puro Mangkunegaran, Ahad (22/1/2023). Rencananya mulai dari Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mengikuti acara tersebut.
Foto: C02
Ribuan masyarakat sudah memadati Jalan Sehat Nahdlatul Ulama yang akan digelar di Puro Mangkunegaran, Ahad (22/1/2023). Rencananya mulai dari Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mengikuti acara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerahkan Anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama kepada para mantan ketua umum sebagai tokoh dengan kategori pejuang NU.

Para tokoh yang pernah mengemban amanah sebagai ketua umumPBNU dari masa ke masa menerima penghargaan tersebut, mulai K.H.Hasan Gipo hingga K.H.Said Aqil Siroj.

Baca Juga

"Sungguh sangat membahagiakan bagi saya, ketika saya mendapatkan kehormatan menerima piagam penghargaan sebagai salah satu mantan ketua umumTanfidziyah PBNU periode 2010-2021," kata Said Aqil Sirojdalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Secara simbolis, Said Aqil sebagai salah satu tokoh yang pernah mengemban amanah sebagai ketua umumPBNU diminta naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan yang diserahkan secara langsung olehMustasyar PBNU sekaligus Dewan Juri Anugerah 1 Abad NU K.H.Ahmad Mustofa Bisri.

Dari atas panggung Said Aqil menyampaikan rasa haru dan bahagia karena menerima anugerah dalam rangka peringatan Harlah 1 Abad NU itu.

Dalam kesempatan itu, Saidjuga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia peringatan Harlah 1 Abad NU. Dia juga mendoakan agar NU lebih maju dan sukses.

"Kuncinya solid dan satu barisan dalam menghadapi tantangan," kata tokoh NU kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 3 Juli 1953 itu.

Di masa mendatang, lanjutnya, tantangan yang dihadapi NU akan jauh lebih berat. Namun, jika semua pihak solid dan bisa menyatukan barisan, maka tantangan itu pasti bisa dihadapi.

"InsyaAllah kalau kita solid, satu barisan, semua tantangan besar akan menjadi kecil," tambahnya.

Dia juga yakin di bawah kepemimpinan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat ini, NU akan lebih banyak mendapatkan keberkahan.

"Dengan himmah dan adzimah (kemauan yang kuat), insyaAllahKiai Miftah dan Gus Yahya akan mampu membawa NU lebih barakah, lebih baik, lebih sukses dari masa-masa yang lalu," harapnya.

Para penerima

Selain Said Aqil Siroj, nama-nama lain penerima Anugerah NU ialah KH Hasan Gipo (Ketua Umum PBNU 1926-1929), KH Achmad Noor (Ketua Umum PBNU1929-1937), KH Machfudz Siddiq (Ketua Umum PBNU1937-1946), KH Nahrawi Thohir (Ketua Umum PBNU 1946-1951), KH Abdul Wahid Hasyim (Ketua Umum PBNU 1951-1954), dan KH Muhammad Dahlan (Ketua Umum PBNU 1954-1956).

Selanjutnya, KH Idham Cholid (Ketua Umum PBNU 1956-1984), KH Abdurrahman Wahid (Ketua Umum PBNU 1984-1999), serta terakhir KH Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU 1999-2010).

Ketua umum merupakan jabatan tertinggi di jajaran Tanfidziyah PBNU. Dalam ensiklopedia NU, disebutkan bahwa ketua umum bertugas melaksanakan seluruh kebijakan dan program yang telah digariskan jajaran syuriyah PBNU.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement