Rabu 01 Feb 2023 12:45 WIB

Perbandingan Dosa Kecil dan Besar dengan Keadilan serta Karunia Allah

Allah melimpahkan karunia­-Nya kepada para hamba-Nya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Perbandingan Dosa Kecil dan Besar dengan Keadilan serta Karunia Allah. Foto:  Kaligrafi Allah (ilustrasi).
Perbandingan Dosa Kecil dan Besar dengan Keadilan serta Karunia Allah. Foto: Kaligrafi Allah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Allah adalah Dzat Yang Maha Adil dan tidak ada kezaliman dalam hukum-Nya. Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari berpandangan bahwa tidak ada dosa kecil jika dibandingkan dengan keadilan Allah SWT dan tidak ada dosa besar jika dibandingkan dengan karunia Allah SWT.

"Tidak ada dosa kecil jika dibandingkan dengan keadilan Allah SWT. Tidak ada dosa besar jika dibandingkan dengan karunia-Nya." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam)

Baca Juga

Dosa kecil itu tidak ada artinya jika disandingkan dengan keadilan Allah SWT. Coba bayangkan sebuah jarum yang dijatuhkan di lautan luas. Apakah lautannya akan berombak besar atau meluap, tentu tidak. Jarum kecil itu sama sekali tidak akan mampu membuat tsunami di lautan yang besar dan luas.

Begitu pula dengan dosa besar. Semua itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan karunia Allah SWT. Jika kamu pernah berzina atau durhaka kepada orang tua, semua itu ibarat butiran pasir dihamparan pantai yang panjang.

Dosa kecil yang kamu lakukan bisa saja membuat Allah menimpakan azab kepada kamu, tapi Allah tidak melakukannya. Allah hanya membalas dosa kecil sesuai kadarnya. Allah adalah Dzat Yang Maha Adil. Tidak ada kezaliman dalam hukum-Nya.

Dosa besar akan menjadikan kamu layak mendapatkan azab yang serupa, namun bisa jadi Allah melimpahkan karunia­-Nya kepada para hamba-Nya. Jika Allah menginginkan dosa yang kamu lakukan itu menjadi kebaikan, maka itu akan terjadi.

Dalam berbagai riwayat kita mengetahui bahwa seorang pembunuh 100 jiwa mendapatkan izin dari-Nya memasuki surga, padahal ia belum melakukan ibadah apapun. ltu adalah rahmat dan karunia-Nya. Dia bisa melakukan apapun yang diinginkan-Nya. Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017.

Terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Athaillah. Ia menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada artinya dosa besar jika disertai dengan istighfar atau minta ampunan kepada Allah SWT. Tidak dapat dianggap dosa kecil jika dikerjakan terus menerus."

Yahya Bin Mu'aadz mengatakan, jika Allah menggunakan keadilan-Nya, tidak akan berarti segala amal kebaikan. Jika Allah SWT menghadapi dengan karunia-Nya, maka tidak ada artinya segala dosa.

Yahya Bin Mu'aadz ketika berdoa mengatakan, "Tuhanku, jika Engkau kasih kepadaku, ampuni dosaku, tapi jika Engkau murka kepadaku, tidak Engkau terima amal kebaikanku."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement