Rabu 01 Feb 2023 12:36 WIB

Gibran Tepis Digandeng Megawati Jadi Simbol Kader 'Istimewa'

Walkot Solo Gibran menepis jadi simbol kader 'istimewa' karena digandeng Megawati.

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) digandeng Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Walkot Solo Gibran menepis jadi simbol kader 'istimewa' karena digandeng Megawati.
Foto: Akun Twitter Gibran Rakabuming
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) digandeng Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Walkot Solo Gibran menepis jadi simbol kader 'istimewa' karena digandeng Megawati.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming membantah bahwa digandengnya dirinya oleh Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri saat pelantikan Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai wali kota Semarang Senin (30/1/2023) kemarin menjadi simbol bahwa dirinya adalah kader istimewa. 

Gibran menegaskan bahwa ia menggandeng lantaran usia Ketum moncong putih tersebut sudah berusia lanjut dan banyak anak tangga yang perlu dinaiki untuk menuju venue pelantikan. Jadi, Gibran mengatakan digandengnya dirinya oleh Megawati bukan tanda sebagai kader yang istimewa.

Baca Juga

"(Merasa istimewa karena digandeng?) Dari dulu begitu dari dulu kan bukan sebagai kader. Biasa wae to, ibu kan dah sepuh, kalau di Gradhika Bhakti Praja banyak tangga-tangga ya harus dituntun ya," kata Gibran, Rabu (1/2/2023).

Gibran mengatakan bahwa momen serupa sempat terjadi ketika nikahan adiknya, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono di Puro Mangkunegaran beberapa waktu lalu.

"Kemarin kan pas nikahan banyak tangga ya harus dituntun apa digandeng biasa," katanya.

Sekali lagi ketika disinggung apakah Gibran memiliki hubungan istimewa dengan Megawati, ia menepis hal tersebut. "Biasa, endak, la diistimewakan pie to," katanya.

Ketika ditanya apakah Gandengan tersebut sebagai bentuk perlindungan Megawati dari kader lainnya, Gibran malah bertanya balik. "Oh ngono to, la emang ono sek macam macam, baik-baik semua," katanya.

Hal tersebut menilik kembali adanya isu gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo maju pemilihan presiden hingga akhirnya munculnya dua kubu. Yakni antara kubu Puan Maharani dan Ganjar.

"(Melindungi dari adanya dua kubu,?) Ora, ndak ada dua kubu, satu kubu semua, kubunya Bu Mega," pungkasnya.

Baca juga : Cerita Megawati Protes ke Bung Karno Terima Tamu Warga NU: Kok Pakai Sandal?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement