Selasa 31 Jan 2023 18:33 WIB

Bursa Asia Melemah, IHSG Ikut Terkoreksi 0,48 Persen

IHSG terkoreksi sebesar 0,48 persen atau terpangkas 33,14 poin ke level 6.839,34.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). IHSG terkoreksi sebesar 0,48 persen atau terpangkas 33,14 poin ke level 6.839,34.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). IHSG terkoreksi sebesar 0,48 persen atau terpangkas 33,14 poin ke level 6.839,34.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berakhir mengalami pelemahan pada perdagangan Selasa (31/1/2023). IHSG terkoreksi sebesar 0,48 persen atau terpangkas 33,14 poin ke level 6.839,34. 

Mayoritas bergerak di zona merah, IHSG mendapat tekanan dari emiten-emiten kesehatan yang secara sektoral melemah 1,07 persen. KLBF turun tajam sebesar 4,19 persen diikuti HEAL yang jatuh 1,58 persen. 

Baca Juga

Selain itu pelemahan sektor finansial turut membebani laju IHSG. BBCA yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo terkoreksi hingga 2,59 persen, kemudian BBNI mengekor dengan penurunan 1,61 persen. 

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan koreksi yang dialami IHSG sejalan dengan pergerakan indeks saham di Asia. "Mayoritas indeks Asia ditutup turun karena investor mengambil sikap waspada menjelang pengumuman kenaikan suku bunga acuan," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (31/1/2023).

Sejumlah bank sentral diantaranya Federal Reserve, bank sentral Eropa dan bank Of England (BOE) akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan besok. Investor berekspektasi suku bunga acuan akan dinaikkan sebesar 25 basis poin.

Selain itu, investor juga akan memperhatikan gambaran yang diberikan oleh para pejabat tinggi Federal Reserve mengenai pertemuan kebijakan di bulan-bulan mendatang setelah ketua Federal Reserve Jerome Powell secara konsisten membantah spekulasi bahwa penurunan suku bunga acuan akan di mulai akhir tahun ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement