Senin 30 Jan 2023 18:31 WIB

Museum Pun Kini Hadirkan Hewan Langka

Salamander axolotl yang terancam punah menarik perhatian para ilmuwan dan publik.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Indukan hewan amfibi salamander air (Ambystoma mexicanum) atau biasa disebut Axolotl. Salamander air yang menurut organisasi konservasi dunia atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) berstatus terancam punah/ilustrasi.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Indukan hewan amfibi salamander air (Ambystoma mexicanum) atau biasa disebut Axolotl. Salamander air yang menurut organisasi konservasi dunia atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) berstatus terancam punah/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY — Sebuah museum dan pusat konservasi baru didedikasikan untuk menyoroti kisah luar biasa amfibi salamander axolotl yang terancam punah di Meksiko. Kisah salamander axolotl yang terancam punah telah menarik perhatian para ilmuwan dan publik.

Dengan kemampuan yang mengesankan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, salamander axolotl dipamerkan di Kebun Binatang Chapultepec Mexico City. Tempat itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap hewan tersebut, yang hanya berasal dari Meksiko. Kini, salamander axolotl semakin berkurang di alam liar karena ancaman yang mengerikan terhadap habitat aslinya.

Baca Juga

Selama beberapa dekade, para peneliti telah mengagumi bagaimana axolotl dapat meregenerasi anggota tubuh yang diamputasi dan jaringan tubuh yang rusak, bahkan jantung dan otaknya. Para ilmuwan juga mendokumentasikan kemampuannya untuk bernapas dengan paru-paru dan insang, serta menyerap oksigen melalui kulit, yang membuatnya sangat rentan terhadap air tercemar.

"Mereka adalah salah satu dari sedikit hewan yang dapat meregenerasi kulit, otot, tulang, pembuluh darah, saraf, jantung, otak," kata kepala konservasi fauna liar di kebun binatang tersebut, Fernando Gual dilansir //Reuters//, Ahad (29/1/2023).

Gual berbicara bagian yang sangat penting dari pameran, bengkel, dan laboratorium museum yang baru itu adalah pendidikan lingkungan. Dalam legenda Aztec, dewa pemberontak Xolotl yang putus asa mengubah dirinya menjadi axolotl untuk bersembunyi dan menghindari pengorbanan sesama dewa. Dia masih ditemukan, ditangkap dan dibunuh. Hewan itu juga menjadi andalan di meja perjamuan raja-raja Aztec.

Sementara axolotl yang berasal dari distrik Xochimilco (selatan Mexico City) sangat terkenal, Gual menunjuk ke-16 jenis axolotl lain yang juga menyebut Meksiko sebagai rumah, masing-masing seperti duta lahan basah. Axolotl pernah tumbuh subur di kanal berlumpur Xochimilco, satu-satunya bagian yang tersisa dari sistem saluran air mirip Venesia, yang dulu luas sejak zaman Aztec.

Namun, perluasan kota, air yang terkontaminasi, dan ikan pendatang yang memangsa axolotl muda telah menyebabkan hilangnya populasi salamander. Meski begitu, Xochimilco masih menyimpan hampir 11 persen dari keanekaragaman hayati Meksiko.

Menurut Gual, adanya 370 spesies amfibi, maka Meksiko menempati peringkat kelima di dunia. Saat museum dibuka untuk pengunjung pertamanya, status selebritas axolotl mudah dikenali pengunjung.

"Sebenarnya saya sangat, sangat, sangat, sangat senang bisa melihat bagaimana mereka makan, bagaimana mereka hidup, bagaimana keadaan mereka," kata pengunjung Fernando. Dia juga memamerkan tato axolotl kecil di lengannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement