Ahad 29 Jan 2023 17:16 WIB

Donald Trump Memulai Kampanye Pertama untuk Pemilu 2024

Trump mengunjungi dua negara bagian yang memberikan suara lebih awal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Mantan Presiden Donald Trump berbicara pada acara kampanye di South Carolina Statehouse, Sabtu, 28 Januari 2023, di Columbia, S.C.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Mantan Presiden Donald Trump berbicara pada acara kampanye di South Carolina Statehouse, Sabtu, 28 Januari 2023, di Columbia, S.C.

REPUBLIKA.CO.ID, COLUMBIA -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memulai kampanye  pertama kembali Gedung Putih pada 2024, Sabtu (28/1/2023).  Dia mengunjungi dua negara bagian yang memberikan suara lebih awal.

"Saya lebih marah sekarang, dan saya lebih berkomitmen sekarang, daripada sebelumnya," kata Trump kepada kerumunan kecil di pertemuan tahunan Partai Republik New Hampshire di Salem, sebelum menuju ke Columbia, Carolina Selatan, untuk tampil bersama tim pemenangannya di negara bagian itu.

Baca Juga

Trump menggemakan beberapa tema yang menghidupkan kampanye pada 2016, termasuk mengkritik tajam imigrasi ilegal dan China. Namun dia juga menekankan masalah sosial, mungkin sebagai tanggapan terhadap Gubernur Florida Ron DeSantis, yang fokus tanpa henti pada perang budaya telah membantu membangun profil di seluruh AS.

Mantan presiden mencerca hak-hak transgender dan pengajaran teori ras kritis. Masalah ini merupakan sebuah konsep akademis yang dulunya tidak jelas yang telah memicu protes dewan sekolah dan larangan kelas di beberapa negara bagian.

"Kita akan menghentikan rasis radikal sayap kiri dan orang mesum yang mencoba mengindoktrinasi generasi muda kita, dan kita akan melepaskan anak-anak kita dari tangan Marxis," kata Trump.

"Kami akan mengalahkan kultus ideologi gender dan menegaskan kembali bahwa Tuhan menciptakan dua jenis kelamin: pria dan wanita. Kami tidak akan mengizinkan pria bermain olahraga wanita," ujarnya.

Trump tidak menghabiskan banyak waktu untuk mengeluh tentang pemilu 2020, meskipun menyinggung klaim palsunya bahwa dia dicurangi dalam pemilu. Dia pun menyebut pemilu itu sebagai tindakan konyol.

Berbeda dengan aksi yang riuh di depan ribuan pendukung yang sering diadakan Trump, acara kali ini secara khusus diredam. Di Columbia, Trump berbicara kepada sekitar 200 orang di parlemen negara bagian, dengan Gubernur Henry McMaster dan Senator AS Lindsey Graham dari Carolina Selatan mengapitnya.

Meski begitu, semakin banyak pejabat Republik yang menyatakan keprihatinan tentang kemampuan Trump untuk mengalahkan Presiden dari Demokrat Joe Biden, jika dia memutuskan untuk mencalonkan diri lagi seperti yang diharapkan secara luas. Mereka sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan dirinya sendiri, termasuk DeSantis yang secara luas dipandang sebagai ancaman terbesar bagi Trump.

Tokoh Republik terkemuka di kedua negara bagian yang dikunjungi mantan presiden, termasuk Gubernur New Hampshire Chris Sununu dan mantan gubernur Carolina Selatan Nikki Haley termasuk di antara yang mempertimbangkan pencalonan. Ada pula beberapa ketidakhadiran yang mencolok di Carolina Selatan, termasuk ketua partai negara bagian, lima perwakilan Republik AS dari negara bagian, dan Senator AS Carolina Selatan Tim Scott yang dirinya sendiri dicalonkan sebagai calon presiden dari Partai Republik.

Trump berusaha menghilangkan kekhawatiran itu, memberi tahu kerumunan bahwa  mengharapkan gelombang dukungan tambahan dari anggota parlemen negara bagian dan federal Carolina Selatan dalam beberapa hari. Beberapa anggota parlemen negara bagian Republik memutuskan untuk tidak hadir, menurut menurut seseorang yang mengetahui perencanaan tersebut, setelah gagal mendapatkan jaminan dari tim Trump bahwa melakukan hal itu tidak akan dianggap sebagai dukungan.

Ketua Partai Republik di Sumter County Carolina Selatan William Oden mengatakan, dia adalah penggemar mantan presiden, tetapi tetap membuka pilihannya. "Saya belum memutuskan," kata Oden.

"Kami menunggu sampai semua orang keluar. Dan seperti yang saya lakukan dalam bisnis, saya tidak membuat pilihan sampai kami mendengar semua kandidat," ujarnya.

Sejak meluncurkan kampanye pada November, Trump mempertahankan profil yang relatif rendah. Dia memanggil beberapa Republikan konservatif di House of Representatives pada awal Januari untuk membujuk agar memilih sekutunya Kevin McCarthy sebagai pemimpin. Sebagian besar menepis permohonan Trumo, meskipun McCarthy akhirnya terpilih untuk untuk posisi itu setelah pertarungan sengit.

Trump mempertahankan basis dukungan yang signifikan, terutama di kalangan akar rumput. Meskipun dia kalah dalam beberapa jajak pendapat langsung melawan DeSantis, dia menang dengan selisih yang signifikan ketika responden jajak pendapat disajikan dengan bidang pilihan yang lebih luas.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement