Ahad 29 Jan 2023 13:28 WIB

Direksi INKA dan Anggota DPR Jajal LRT Jabodebek

Direksi INKA dan anggota Komisi VI DPR menaiki LRT Jabodebek.

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berjalan di area stasiun usai menumpang kereta Light Rail Transit (LRT) dari Stasiun Harjamukti di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (26/12/2022). Direksi PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) mendampingi anggota Komisi VI DPR menaiki LRT Jabodebek dengan rute Stasiun Harjamukti-TMII (PP) dan Stasiun Harjamukti-Ciracas (PP) dalam kunjungan kerja spesifik peninjauan kereta canggih tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) berjalan di area stasiun usai menumpang kereta Light Rail Transit (LRT) dari Stasiun Harjamukti di Stasiun Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (26/12/2022). Direksi PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) mendampingi anggota Komisi VI DPR menaiki LRT Jabodebek dengan rute Stasiun Harjamukti-TMII (PP) dan Stasiun Harjamukti-Ciracas (PP) dalam kunjungan kerja spesifik peninjauan kereta canggih tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Direksi PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) mendampingi anggota Komisi VI DPR menaiki LRT Jabodebek dengan rute Stasiun Harjamukti-TMII (PP) dan Stasiun Harjamukti-Ciracas (PP) dalam kunjungan kerja spesifik peninjauan kereta canggih tersebut. Selain dari INKA, kunjungan kerja tersebut juga didampingi oleh Direksi PT ADHI Karya (Persero) Tbk serta tim dari PT KAI (Persero). 

Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko selaku Pejabat Sementara Direktur Utama PT INKA (Persero) Andy Budiman dalam keterangannya di Madiun, Sabtu  (29/1/2023) mengatakan, dengan dioperasikannya LRT Jabodebek nanti, maka akan menjadi pembuktian ke pasar global bahwa Indonesia mampu memproduksi kereta berteknologi tinggi.

Baca Juga

"Merupakan bagian dari perjuangan dan kita memang berencana meningkatkan kemampuan kompetensi teman-teman INKA. Ada beberapa pasar yang menunggu INKA untuk bisa memproduksi kereta yang berteknologi tinggi. Mudah-mudahan dengan LRT Ini bisa beroperasi, menjadi salah satu kesempatan bagi kami untuk bisa menembus pasar global untuk kereta berteknologi tinggi," ujar Andy.

Direktur Operasi PT INKA (Persero) I Gede Agus Prayatna mengatakan, LRT Jabodebek sudah mendapat sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) untuk "Grade of Automation" (GoA) level 3 yakni sistem kereta tanpa masinis.

"Dari 31 rangkaian sudah disertifikasi DJKA. Untuk next GoA 3, kami sudah menyiapkan engineering. Selanjutnya, sudah mendapat penugasan untuk kontrak MSA atau maintenance service agreement sampai lima tahun dan kita juga akan siapkan," kata Gede.

Ia menjelaskan, satu rangkaian atau trainset LRT Jabodebek terdiri dari enam kereta yang mampu memuat 170 orang duduk dan 566 orang berdiri. Dalam keadaan full load atau penuh bisa mengangkut penumpang hingga 1.300 orang.

"Terkait TKDN atau tingkat komponen dalam negeri, saya sampaikan kembali mohon dibantu untuk membangkitkan semangat agar roda dan bearing dapat diadakan di dalam negeri. Itu menjadi pekerjaan rumah kami jika akan mengekspor kereta ke beberapa negara, bahwa memerlukan enam sampai tujuh bulan untuk mengimpor komponen," katanya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung menyampaikan, LRT Jabodebek akan menjadi kisah sukses untuk Indonesia dan melengkapi keseluruhan moda transportasi lainnya. Keberadaan LRT tersebut diharapkan menjadi penghubung antarkota di Jabodebek yang juga tersambung dengan moda transportasi lainnya yang sudah ada.

"Sedikit catatan saya, juga jangan lupa supaya LRT ini bisa terkoneksi dengan moda transportasi lain yang ada di kota-kota sekitarnya. Karena beberapa kota tentu ini berbeda-beda, di sana ada angkot, Transjakarta, dan lain-lain. Ini tantangan ke depan supaya sama seperti kita di luar negeri, kita tidak perlu repot-repot membeli tiket yang berbeda," kata Martin.

LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis pemerintah dalam rangka memberikan kemudahan dan kecepatan pada transportasi masyarakat. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 3,9 triliun dengan jumlah mencapai 31 rangkaian atau sebanyak 186 kereta.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement