Jumat 27 Jan 2023 14:05 WIB

Menkeu Minta Perbankan tak Hanya Beri Pinjaman ke UMKM

Sinergi APBN dan pelaku usaha dapat mendorong pemulihan ekonomi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani menyatakan, sinergi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia.
Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani menyatakan, sinergi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, sinergi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai instrumen keuangan negara dengan para pelaku usaha dapat mengamplifikasi pemulihan ekonomi Indonesia. Maka, kata dia, perbankan seharusnya memiliki peran bukan hanya sebagai pemberi pinjaman ke para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tapi juga memberdayakan mereka agar mampu meningkatkan produktivitas dan kualitasnya.

“Kita akan menghadapi 2023 dengan penuh optimisme. Meski, tetap penuh kehati-hatian,” ujarnya dalam BRI Microfinance Outlook 2023 di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Ia melanjutkan, di saat banyak negara perekonomiannya terpukul keras oleh kombinasi multikrisis selama dua tahun terakhir, perekonomian Indonesia masih tetap dalam kondisi relatif baik dan resilient. Beberapa sektor terbukti cukup resilient di antaranya sektor telekomunikasi, kesehatan, hingga perdagangan. 

Hal itu ditunjukkan dengan penerimaan negara yang tumbuh hingga 30 persen pada 2022 lalu. “Dari sisi belanja, kita jaga untuk tetap steady. APBN yang bekerja ekstra keras, pertumbuhan belanjanya terus tumbuh hingga 10 sampai 11 persen. Hanya saja saya pastikan sebagian sangat besar belanja ini untuk menyokong kelompok masyarakat paling rentan 40 persen perekonomian lemah dan juga UMKM. Ini fokus kita,” tegas dia.

Memasuki 2023, Menkeu mengungkap jumlah subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) ditingkatkan hingga Rp 415 triliun. Selain itu, belanja untuk UMKM juga meningkat hingga Rp 45,8 triliun. Menkeu menegaskan, hal tersebut merupakan upaya memperkuat UMKM tidak hanya secara kuantitas namun juga kualitas dan daya saingnya.

“Saya harap BRI (Bank Rakyat Indonesia) mampu berperan menjadi mitra pemerintah guna menjaga indikator kualitas UMKM terus meningkat. Ini butuh afirmasi dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak,” tuturnya.

Sri Mulyani pun menyampaikan mengenai isu Environmental, Social, dan Governance (ESG). BRI didorong terus menjaga kualitas ESG, karena perbankan merupakan profesi aspek trust atau kepercayaan menjadi yang paling penting bagi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement