Kamis 26 Jan 2023 20:45 WIB

UMKM Binaan BUMN Bergilir Pameran di Sarinah

Produk UMKM bisa tembus department store.

Peserta pameran merapikan produk yang dipamerkan pada acara UMKM Merah Putih 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Bazzar yang diikuti oleh ribuan UMKM yang sebagaian besar binaan dari Rumah BUMN, Kemenkop UKM dan instansi lainnya tersebut berlangsung secara hybrid mulai dari 28 November hingga akhir tahun 2022. Event tahunan ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika
Peserta pameran merapikan produk yang dipamerkan pada acara UMKM Merah Putih 2022 di Jakarta, Selasa (29/11/2022). Bazzar yang diikuti oleh ribuan UMKM yang sebagaian besar binaan dari Rumah BUMN, Kemenkop UKM dan instansi lainnya tersebut berlangsung secara hybrid mulai dari 28 November hingga akhir tahun 2022. Event tahunan ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berupaya memperluas pasar UMKM binaan BUMN dengan menggelar bazar yang akan hadir secara bergilir setiap bulan sepanjang 2023.

"Dalam rangka ulang tahun ke-25 Kementerian BUMN, Pak Erick (Menteri BUMN) tidak mau dirayakan pada tanggalnya saja, dia maunya setahun, dibuat rangkaian acara salah satunya memberikan ruang besar bagi UMKM kita buat di Sarinah," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat membuka Bazar UMKM BUMN di Sarinah, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Bazar bulan ini, UMKM binaan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum dan PT Semen Indonesia (Perserto) atau SIG akan memenuhi lantai basement Sarinah selama 26-29 Januari 2023. Setiap UMKM binaan BUMN akan bergantian memajang produknya di Sarinah.

Arya menegaskan pameran produk mulai dari fesyen, kuliner, kerajinan kriya, hingga kecantikan tersebut merupakan komitmen dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk memberikan ruang yang sebesar-besarnya bagi pengembangan UMKM.

"Melihat potensi BUMN itu punya ruang membantu UMKM. Jadi sampai beliau membuat kebijakan (pengadaan) di bawah Rp 14 miliar, BUMN wajib memberikan kepada UMKM," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting menuturkan bahwa langkah tersebut berawal dari keluhan pelaku UMKM binaan BUMN yang kesulitan memasarkan produk karena baru terbatas di kecamatan atau provinsi masing-masing.

Kemudian, Kementerian Koperasi dan UKM juga meminta untuk diadakanbooth di Kementerian BUMN maupun kantor yang berada di bawah Kementerian BUMN guna mewadahi UMKM binaan masing-masing.

"Kami sudah merumuskan bahwa lebih efektif di tempat yang lebih ramai lagi, bukan hanya pegawai BUMN dan Kementerian BUMN tapi masyarakat juga hadir dan kita komit 12 bulan hadir di sini," jelas Loto.

Melalui kehadiran bazar tersebut, lanjutnya, bisa membuka kesempatan yang lebih besar bagi UMKM untuk menembus Department Store Sarinah, termasuk mengikuti pameran-pameran UMKM skala internasional.

"Jika mereka diterima oleh pasar melalui bazar UMKM ini, dia masuk jalan tol ke Department Store Sarinah. Jadi bahwa susah tembus department store itu sudah dipatahkan oleh BUMN, bahwa bisa semuanya," tutur dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement