Kamis 26 Jan 2023 16:03 WIB

Pesan Abah Guru Sekumpul tentang Cinta kepada Wali Allah

Meski sudah wafat, ceramah Guru Sekumpul masih terus disuarakan oleh khalayak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Guru Sekumpul
Foto: Youtube
Guru Sekumpul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat pada Kamis (26/1/2023) ini, Haul Akbar ke-18 Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul digelar di Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan. Guru Sekumpul adalah ulama yang lahir di Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, pada tanggal 11 Februari 1942 M atau 27 Muharram 1361 H.

Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005, di usianya yang ke 63 tahun, dan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Kalimantan Selatan. Hingga saat ini, ceramah Guru Sekumpul masih terus disuarakan oleh khalayak umat Muslim, khususnya di media sosial.

Salah satu ceramah Guru Sekumpul ialah tentang ciri Wali Allah. Dikutip dari kanal youtube Nawa Muhammad, Kamis (26/1/2023), Guru Sekumpul menyampaikan beberapa ciri wali Allah subhaanahu wa ta'ala.

"Di antara makhluk Allah yang banyak ini, ada yang diberi title Waliyullah. Adapun cara mengenal wali Allah dijelaskan dalam Alquran," tutur Guru Sekumpul dalam ceramah tersebut.

Pertama, yaitu sebagaimana firman Allah SWT: "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS Yunus ayat 62)

"Selama hidupnya, dari kecil sampai menutup mata terakhir, tidak pernah takut selain daripada Allah, gak takut kesusahan, gak takut senjata, gak takut dicaci maki orang, gak takut apapun, hanya takut kepada Allah SWT. Mereka tidak ada duka cita memikirkan yang akan datang. Itulah kebahagiaan daripada ciri khas semua wali Allah dari kecil sampai akhir umurnya," demikian penjelasan Guru Sekumpul.

Ciri kedua, para wali Allah selalu bertauhid di siang maupun di malam hari kepada Allah SWT, dan senantiasa mengerjakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

Ketiga, mereka diberi mimpi-mimpi yang baik. Selama hidup di dunia hingga hembusan nafas terakhirnya, mereka diberikan busyro. Ada berbagai bentuk busyro menurut para ahli tafsir. Tetapi yang terbanyak adalah mimpi-mimpi yang baik.

Ciri keempat, Guru Sekumpul mengutip firman Allah pada Surah Ar-Rum ayat 30. Dia menjelaskan, gelar wali Allah sudah menjadi ketetapan Allah SWT dan tidak bisa berubah. "Maksudnya, orang-orang dengan title wali, gak bisa dicopot title-nya itu. Sangat beda dengan title lain, yang sangat mudah dicopot. Sebagaimana kita maklum, orang yang title-nya bukan wali Allah, itu title-nya sebentar, sudah hilang, pensiun seumur hidup," jelasnya.

Kelima, Guru Sekumpul menuturkan, pangkat kewalian itulah yang disebut kemenangan yang luar biasa, faudzul 'adzhiim. Tidak ada yang lebih daripada itu. Karena itu, Guru Sekumpul menyampaikan, kalau seorang Muslim tidak masuk golongan tersebut, maka setidaknya percaya dan mencintai mereka.

"Kalau percaya pada mereka, mencintai mereka, kita termasuk di dalam golongan mereka, dunia dan akhirat. Maka hendaklah kita mendekat kepada wali Allah. Janganlah kita menjauh dari wali Allah, kita dekatilah. Wali Allah itu gak pernah mati. Meski dalam kubur, gak pernah mati," kata Guru Sekumpul.

Allah SWT berfirman, "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (QS Ali Imran ayat 169)

"Wali Allah di dalam kubur itu gak mati, hidup selamanya, tetapi kalian tidak mengetahui yang sebenarnya," papar Guru Sekumpul dalam ceramahnya.

Allah SWT juga berfirman untuk memperingatkan hamba-hamba-Nya yang tidak senang kepada wali Allah. Misalnya merasa tidak senang terhadap tingkat laku, tutur kata dan bahasa wali Allah, maka berarti ia musuh Allah SWT.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh Allah berfirman, 'Siapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya'..." (HR Bukhari)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement