Kamis 26 Jan 2023 15:19 WIB

Sutradara Harry & Meghan Sebut Buckingham Palace Diskreditkan Dokumenternya

Serial dokumenter Harry & Meghan tayang di Netflix.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Meghan Markle dan Pangeran Harry hadir di Invictus Games di in Den Haag, Belanda, 16 April 2022. Dokumenter Harry-Meghan tayang di Netflix.
Foto: EPA-EFE/REMKO DE WAAL
Meghan Markle dan Pangeran Harry hadir di Invictus Games di in Den Haag, Belanda, 16 April 2022. Dokumenter Harry-Meghan tayang di Netflix.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Buckingham Palace mengungkapkan bahwa mereka tak pernah dihubungi untuk dimintai keterangan terkait serial Netflix Harry & Meghan. Menanggapi pernyataan tersebut, sang sutradara menuduh pihak Buckingham Palace mencoba mendiskreditkan dokumenternya.

Seperti diketahui, serial dengan enam episode ini dibuka dengan sebuah tulisan yang menyatakan bahwa anggota keluarga kerajaan Inggris menolak berkomentar. Akan tetapi, pihak Buckingham Palace menyatakan hal yang sebaliknya.

Baca Juga

"Sebagai contoh, Buckingham Palace mengatakan bahwa kami tidak menghubungi untuk meminta komentar, padahal kami melakukannya," jelas sutradara Liz Garbus, seperti dilansir Ace Showbiz, Kamis (26//1/2023).

Garbus mengatakan serial dokumenter ini berfokus pada kehidupan Harry dan Meghan setelah mundur dari posisi anggota keluarga kerajaan senior dan memulai hidup baru di California. Secara pribadi, Garbus mengatakan serial dokumenter ini memberikannya pandangan baru mengenai pengalaman yang dilalui Harry dan Meghan selama masih menjadi anggota keluarga kerajaan senior.

Garbus mengatakan tujuan Harry dan Meghan membuat serial dokumenter adalah untuk mengisahkan cerita cinta mereka dari sudut pandang mereka. Keduanya juga ingin berbagi kisah pribadinya agar publik mengetahui apa yang mereka lalui di saat tak ada sorotan publik.

"(Kisah cinta mereka) adalah intinya, namun untuk saya, merupakan hal yang penting untuk selalu menghubungkan informasi mengenai kehidupan pribadi (mereka) dengan konteks sejarah yang lebih luas," ujar Garbus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement