Kamis 26 Jan 2023 13:13 WIB

Peringatan dari Gubernur BI: Indonesia tak Kebal Turbulensi Global

BI optimistis perekonomian Indonesia masih akan tetap tumbuh pada 2023.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga menjadi 5,75 persen dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2023). Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia masih akan tetap tumbuh pada 2023.
Foto: Dok. Republika
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan kenaikan suku bunga menjadi 5,75 persen dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2023). Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia masih akan tetap tumbuh pada 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia masih akan tetap tumbuh pada 2023. Meskipun begitu, Gubernur BI Perry Warjiyo  mengungkapkan Indonesia bukan berarti tidak akan terpengaruh kondisi perekonomian global.

"Kami baik dalam mengelola di dalam negeri, tetapi tidak kebal dari turbulensi global," kata Perry dalam Annual Investment Forum 2023, Kamis (26/1/2023).

Baca Juga

Perry memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 masih berada pada kisaran lima persen. Lalu, pada 2023, Perry optimistis pertumbuhan ekonomi masih terus berlanjut meskipun melambat dan berada di kisaran 4,5-5,3 persen.

Sementara untuk inflasi, Perry memprediksi bisa ditekan di bawah empat persen. "Inflasi yang kami targetkan ini lebih cepat (turun) dari yang kami perkirakan sebelumnya," ujar Perry.

Perry juga memprediksi inflasi Indonesia pada 2024 akan semakin melambat. Dia menuturkan, BI memprediksi inflasi Indonesia pada 2024 sekitar kurang lebih 2,5 persen.

Dia yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan lebih baik. Terlebih, saat ini Indonesia sudah mencabut pembatasan yang sudah dilakukan selama pandemi, dan konsumsi swasta juga mengalami peningkatan.

"Pertumbuhan ekonomi dapat terjaga dalam target pada 2022. Diperkirakan melambat pada 2023, tetapi masih dalam kisaran target. Inflasi meningkat pada 2022, tetapi diperkirakan akan melambat pada 2023," kata Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement