Rabu 25 Jan 2023 11:32 WIB

Muslim Afghanistan Gelar Protes Pembakaran Alquran di Swedia

Pengunjuk rasa mengecam pembakaran Alquran di Swedia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Pelajar Palestina memegang kitab suci Alquran saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. Muslim Afghanistan Gelar Protes Pembakaran Alquran di Swedia
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pelajar Palestina memegang kitab suci Alquran saat berunjuk rasa mengecam aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan, di Gaza, Selasa (24/2/2023) waktu setempat. Muslim Afghanistan Gelar Protes Pembakaran Alquran di Swedia

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Ratusan pria Afghanistan menggelar protes di timur kota Khost, Selasa (24/1/2023). Mereka mengungkapkan kemarahan atas pembakaran Alquran di ibu kota Swedia selama akhir pekan.

Politikus sayap kanan Swedia-Denmark Rasmus Paludan pada 21 Januari dilaporkan membakar salinan kitab suci umat Islam di depan kedutaan Turki di Stockholm. Hal ini memicu beragam tanggapan dari dunia.

Baca Juga

Dilansir di RFERL, Rabu (25/1/2023), aksi protes telah diadakan sejak kejadian itu di beberapa negara Muslim. Di Afghanistan, ratusan kerumunan pria berkumpul untuk mengutuk insiden itu.

"Matilah pemerintah Swedia, matilah politikus seperti itu," teriak pengunjuk rasa di alun-alun utama kota.

Sebelumnya, kemarahan atas aksi pembakaran Alquran di Swedia ini juga menghasilkan protes yang berlangsung beberapa hari di Turki. Kondisi ini seolah-olah mencerminkan ketegangan antara kedua negara.

Sekitar 250 orang berkumpul di luar Konsulat Swedia di Istanbul, tempat foto aktivis anti-Islam Denmark-Swedia Rasmus Paludan dibakar. Tindakan tercela yang dilakukan Paludan itu memicu protes di Istanbul dan Ankara di malam yang sama.

Sehari setelahnya, peserta aksi protes kembali berkumpul membawa bendera hijau yang menampilkan proklamasi iman Islam dan spanduk bertuliskan "Kami mengutuk Islamofobia yang didukung negara Swedia." Sebuah tanda di jendela Konsulat Swedia berbunyi, "Kami tidak sependapat dengan pandangan idiot yang membakar buku itu."

Protes ini seolah memperbarui kekhawatiran tentang Turki yang menahan tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO. Turki belum meratifikasi keanggotaan negara-negara Nordik dalam aliansi militer tersebut, serta mengatakan Swedia perlu mengatasi masalah keamanan Ankara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement