Rabu 25 Jan 2023 11:03 WIB

Chris Hipkins Dilantik Sebagai Perdana Menteri Selandia Baru

Hipkins adalah arsitek respons pandemi Selandia Baru pada masa pemerintahan Ardern.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Chris Hipkins telah dilantik sebagai perdana menteri (PM) Selandia Baru menggantikan Jacinda Ardern, Rabu (25/1/2023).
Foto: EPA-EFE/BEN MCKAY
Chris Hipkins telah dilantik sebagai perdana menteri (PM) Selandia Baru menggantikan Jacinda Ardern, Rabu (25/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -  Chris Hipkins telah dilantik sebagai perdana menteri (PM) Selandia Baru menggantikan Jacinda Ardern, Rabu (25/1/2023). Ia dilantik oleh Gubernur Jenderal Selandia Baru dalam sebuah upacara di ibu kota Wellington.

"Ini adalah hak istimewa dan tanggung jawab terbesar dalam hidup saya," kata Hipkins setelah resmi menjabat seperti dikutip laman Guardian, Rabu. "Saya bersemangat dengan tantangan di depan," imbuhnya.

Baca Juga

Jacinda Ardern mengundurkan diri pekan lalu setelah mengarahkan negara melalui bencana alam, serangan teror terburuk yang pernah ada, dan pandemi Covid-19. Pemerintahan Partai Buruhnya semakin berjuang dalam jajak pendapat selama dua tahun terakhir dalam hambatan inflasi yang melonjak, resesi yang membayangi, dan oposisi konservatif yang bangkit kembali.

Ardern membuat penampilan publik terakhirnya sebagai perdana menteri sehari sebelum pelantikan Hipkins. Ia berjalan dari parlemen ketika ratusan penonton memberikan tepuk tangan bangga dan berterima kasih atas jasanya sebagai perdana menteri .

Hipkins adalah arsitek respons pandemi Selandia Baru pada masa pemerintahan Ardern. Ia kini ditugaskan untuk menghidupkan kembali popularitas pemerintah yang merosot menjelang pemilihan umum pada Oktober.

Ayah dua anak ini dijuluki "Chippy" dan menggambarkan dirinya sebagai "Kiwi biasa" dari latar belakang kelas pekerja yang menyukai roti sosis dan bersepeda ke tempat kerja.

"Covid-19 dan pandemi global menciptakan krisis kesehatan. Sekarang ini menciptakan ekonomi dan di situlah fokus pemerintah saya," kata Hipkins sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement