Senin 23 Jan 2023 16:06 WIB

Pembakaran Alquran di Swedia, MUI: Menyedihkan, Intoleransi Dilakukan Politisi

Politisi harusnya penyeru toleransi, bukan menghina agama dengan pembakaran Alquran.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Pembakaran Alquran di Swedia picu kerusuhan.
Foto: Welt News
Pembakaran Alquran di Swedia picu kerusuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Buya Bunyan Saptomo, menyatakan dukungannya kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI). Kemenlu dengan tegas mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia pada Sabtu 21 Januari 2023 di Kota Stockholm, Ibu Kota Swedia.

"Aksi (membakar Alquran) tersebut menunjukkan masih tingginya Islamophobia di Swedia. Padahal Swedia dan Eropa pada umumnya sering menyerukan negara lain untuk toleransi dan menghormati hak kelompok minoritas," kata Buya Bunyan kepada Republika, Senin (23/1/2023).

Ia mengungkapkan, sangat menyedihkan tindakan intoleransi tersebut dilakukan oleh seorang politisi yang seharusnya jadi panutan. Seharusnya politisi jadi penyeru toleransi dan HAM, bukan menghina agama dengan pembakaran Alquran.

"Lebih menyedihkan lagi politisi Swedia tersebut tidak tahu atau tidak mau tahu bahwa sudah ada resolusi PBB tentang International Day on Combating Islamophobia yang disetujui pada bulan Maret tahun lalu dan harus dirayakan setiap bulan Maret," ujar Buya Bunyan.

Baca juga : Pembakaran Alquran di Swedia, Gereja Armenia: Dunia tidak Butuh Lebih Banyak Masalah

Sehubungan dengan itu, MUI menyarankan kepada Duta Besar (Dubes) Swedia di Jakarta untuk menyerukan kepada pemerintah Swedia agar melakukan langkah yang diperlukan guna mencegah terjadinya Islamophobia di negeri tersebut. Caranya dengan membentuk forum kerukunan antar umat beragama di Swedia sebagaimana telah dilakukan oleh Indonesia.

"MUI sebagai organisasi payung umat Islam Indonesia juga telah membentuk Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama. Tahun ini MUI merencanakan akan mengadakan Konferensi Lintas Agama dengan mengusung tema "Agama: Perdamaian dan Peradaban" pada bulan Mei," jelas Buya Bunyan.

Ia mengatakan, diharapkan nanti Dubes Swedia bersedia hadir pada konferensi tersebut. Untuk itu, Komisi Luar Negeri MUI siap bertemu dengan Dubes Swedia untuk membahas hal itu serta hal lain yang menjadi kepentingan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement