Senin 23 Jan 2023 11:04 WIB

Antisipasi Ancaman Resesi, Rantai Pasok Komoditas Harus Dikembangkan

Pengembangan dan penguatan rantai pasok itu harus dilakukan secara sinergis.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan ancaman resesi dan inflasi global yang akan menurunkan daya beli masyarakat dan menekan perekonomian nasional harus diantisipasi.
Foto: Dok Pelindo
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan ancaman resesi dan inflasi global yang akan menurunkan daya beli masyarakat dan menekan perekonomian nasional harus diantisipasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan ancaman resesi dan inflasi global yang akan menurunkan daya beli masyarakat dan menekan perekonomian nasional harus diantisipasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengembangan rantai pasok barang dan komoditas nasional. 

“Pengembangan dan penguatan rantai pasok itu harus dilakukan secara sinergis, baik antar kementerian atau lembaga, maupun antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata Setijadi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (23/1/2022). 

Baca Juga

Dia menegaskan, pemetaan rantai pasok suatu komoditas harus secara end to end dilengkapi. Dia menuturkan, hal tersebut dapat dilakukan dengan perancangan sistem logistik yang sesuai.

Setijadi menilai, kolaborasi dan sinergi juga diperlukan antara penyedia dan pengguna jasa logistik. “Ini seperti perusahaan manufaktur dan retailer, serta operator infrastruktur logistik seperti pelabuhaan dan bandara, untuk menjamin kelancaran proses distribusi barang dan komoditas,” jelas Setijadi. 

Dia mengungkapkan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merupakan contoh pengembangan rantai pasok komoditas yang baik. SLIN ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 58 Tahun 2021 dan diperbarui Permen KP Nomor 5 Tahun 2014. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement